Lalubeliau mengatakan, " At-Tsaman al-Qalil (harga murah) adalah dunia berikut semua isinya." (Tafsir Ibnu Katsir, 1/243). Sementara makna, 'Jangan kalian menjual' adalah jangan menukar ( I'tiyadh ). Sehingga makna ayat, janganlah kalian menukar ayat Allah untuk mendapatkan bagian dari kehidupan dunia.
Ilustrasi Al-quran. Foto FOTOKITA/ Al-Baqarah ayat 278 merupakan ayat Alquran yang membahas tentang AmalAl-Qur'an dan Terjemahan New Cordova yang ditunjukkan dari tafsir wajiz yang berbunyi Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan menghindari jatuhnya siksa dari Allah antara lain akibat praktik riba, dan tinggalkan sisa riba yang belum dipungut sampai datangnya larangan riba jika kamu benar-benar orang beriman yang konsisten dalam perkataan dan surat Al-Baqarah ayat 278 beserta terjemahan dan tafsir menurut Kemenag Latin Surat Al-Baqarah Ayat 278Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa żarụ mā baqiya minar-ribā ing kuntum mu`minīnHai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba yang belum dipungut jika kamu orang-orang yang lengkap Surat Al-Baqarah Ayat 278 menurut Kemenag RIAyat 275 menerangkan keadaan orang yang memakan riba di dunia dan di akhirat dan ayat 276 menerangkan tentang didikan yang baik yang harus dikerjakan oleh pemakan riba untuk menghilangkan akibat dan pengaruh riba pada dirinya. Semuanya itu disampaikan dengan ungkapan yang halus. Inilah sikap Islam yang sebenarnya terhadap riba. Allah memerintahkan agar orang yang beriman dan bertakwa menghentikan praktek meninggalkan riba dihubungkan dengan perintah bertakwa. Dengan hubungan itu seakan-akan Allah mengatakan, "Jika kamu benar-benar beriman tinggalkanlah riba itu. Jika kamu tidak menghentikannya berarti kamu telah berdusta kepada Allah swt dalam pengakuan imanmu. Mustahil orang yang mengaku beriman dan bertakwa melakukan praktek riba, karena perbuatan itu tidak mungkin ada pada diri seseorang pada saat atau waktu yang sama. Yang mungkin terjadi ialah seseorang menjadi pemakan riba, atau seseorang beriman dan bertakwa tanpa memakan riba." Ayat ini senada dengan sabda Rasulullah saw"Tidak berzina seorang pezina dalam keadaan dia beriman."Riwayat al-Bukhari.Maksudnya orang yang betul-betul beriman tidak akan melakukan zina, begitu pula orang yang betul-betul beriman tidak akan melakukan riba. Dari ayat ini dipahami bahwa iman yang tidak membuahkan amal saleh adalah iman yang lemah. Iman yang demikian tidak meresap dalam hati sanubari seseorang, Oleh sebab itu dia tidak menghasilkan kebahagiaan di dunia dan di selaku penulis sangat terbuka apabila pembaca memiliki kritik dan saran. Silahkan hubungi kami melalui alamat surel berikut [email protected]
Adabeberapa ayat dalam Al-Qur'an yang dapat dijadikan sandaran dalam berinvestasi, antara lain : Surat An-Nisa : 9. Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
Ilustrasi Al-quran. Foto WML Image/ Al-Anfal ayat 74 merupakan ayat Alquran yang membahas tentang Arkanul IslamAl-Qur'an dan Terjemahan New Cordova yang ditunjukkan dari tafsir wajiz yang berbunyi Ayat sebelumnya menyinggung tentang kaum Muhajirin dan Ansar, sedang ayat ini menjelaskan kedudukan mereka, yaitu bahwa orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, yakni kaum Muhajirin, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan kepada orang Muhajirin demi tegaknya kebenaran dan agama Allah, yakni kaum Ansar, maka mereka itulah orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia berupa anugerah yang bermacam-macam baik di dunia maupun di surat Al-Anfal ayat 74 beserta terjemahan dan tafsir menurut Kemenag Latin Surat Al-Anfal Ayat 74Wallażīna āmanụ wa hājarụ wa jāhadụ fī sabīlillāhi wallażīna āwaw wa naṣarū ulā`ika humul-mu`minụna ḥaqqā, lahum magfiratuw wa rizqung karīmDan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan kepada orang-orang muhajirin, mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki nikmat yang lengkap Surat Al-Anfal Ayat 74 menurut Kemenag RIPada ayat ini Allah menerangkan kelebihan kaum Muhajirin dan Anshar atas kaum Muslimin yang lain. Mereka diberi predikat orang-orang yang benar-benar beriman, yakni orang yang telah sempurna imannya. Hal itu telah mereka buktikan dengan perbuatan yang nyata semenjak dari turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad sampai berdirinya pemerintah Islam di Medinah. Orang Anshar telah berkorban dengan segala kesanggupan baik dengan harta benda maupun dengan jiwa untuk menegakkan agama Allah. Kalau tidaklah pertolongan dan bantuan sepenuhnya dari mereka belum tentu kaum Muhajirin akan dapat membina kekuatan Islam dengan sempurna. Berkat keimanan dan persatuan yang kuat antara kedua golongan ini dan kerja sama yang erat antara mereka, terwujudlah kekuatan yang hebat yang tak bisa dilumpuhkan oleh musuh-musuh Islam meskipun kekuatan mereka berlipat ganda banyaknya. Karena kelebihan mereka itu pulalah Allah menjanjikan bagi mereka ampunan dari segala kesalahan yang mereka perbuat sebelumnya dan bagi mereka disediakan pula di akhirat kelak rezeki yang tidak pernah putus yaitu surga yang penuh dengan nikmat yang tiada menjelaskan derajat tiga golongan yang pertama, kedua dan ketiga yang memiliki beberapa keutamaan ini, Allah berfirmanHarta rampasan itu juga untuk orang-orang fakir yang berhijrah yang terusir dari kampung halamannya dan meninggalkan harta bendanya demi mencari karunia dari Allah dan keridaan-Nya dan demi menolong agama Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar. al-hasyr/59 8Dan orang-orang Ansar yang telah menempati kota Medinah dan telah beriman sebelum kedatangan mereka Muhajirin, mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka Muhajirin; dan mereka mengutamakan Muhajirin, atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. al-hasyr/59 9Dan orang-orang yang datang sesudah mereka Muhajirin dan Anshar, mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang." al-hasyr/59 10Kami selaku penulis sangat terbuka apabila pembaca memiliki kritik dan saran. Silahkan hubungi kami melalui alamat surel berikut [email protected] Hartadan Uang dalam Terminologi Al Quran. Dalam Al Quran ada dua bahasa yang berkaitan dengan harta, diantaranya; 1. Khoir, dalam QS. Al Baqarah ayat 180. كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِنْ تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ – Islam tidak pernah memandang rendah atau negatif pada uang. Bahkan sebagai agama fitrah, Islam merupakan agama yang sejalan dengan naluri manusia. Allah telah berfirman; زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ Artinya “Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik surga”. QS. Ali Imron 14 Dari ayat di atas, menurut syekh as Sa’di, manusia terbagi menjadi dua macam, Pertama, Orang-orang yang memandang dunia dan isinya sebagai tujuan hidup. “Yaitu orang-orang yang menjadikan dunia dan isinya sebagai tujuan utama kehidupan mereka. Sehingga orientasi pemikiran mereka, aktivitas mereka baik yang dhohir maupun bathin hanya untuk dunia dan isinya itu. Mereka jauh dari tujuan mereka diciptakan. mereka memperlakukan dunia dan isinya sebagaimana perlakuan hewan ternak. Mereka bersenang-senang dengan segala kenikmatan dunia dan berusaha memenuhi memperturutkan syahwat-syahwat mereka. Mereka tidak lagi peduli dari jalan mana mereka mendapatkannya. Tidak pula peduli kemana mereka membelanjakannya. Mereka itulah orang-orang yang menjadikan dunia sebagai bekal menuju kebinasaan, kesusahan dan siksa”. Kedua, Orang-orang yang memandang dunia dan isinya sebagai sarana hidup. “Orang-orang yang mengetahui maksud diciptakannya dunia dan isinya. Dan sesungguhnya Allah menjadikannya sebagai ujian bagi hamba-hamba-Nya. Supaya diketahui siapa orang yang mendahulukan ketaatan kepada-Nya dan meraih Ridho-Nya atas mendapatkan kesenangan dan menuruti syahwatnya ia menjadikan dunia dan isinya sebagai “wasilah” sarana bagi mereka dan jalan sebagai bekal untuk kehidupan akhirat. Kenikmatan duniawi digunakan dalam rangka memohon pertolongan kepada-Nya agar meraih ridho-Nya. Tubuh mereka bersama dunia tapi hati mereka terpisah”. Sedangkan menurut Prof. Quraish Shihab mengatakan, “Dalam pandangan Al Quran, uang merupakan modal serta salah satu faktor produksi yang penting di bawah manusia dan sumber daya alam. Hal ini berbeda dengan pelaku ekonomi modern yang memandang uang sebagai segala sesuatu hingga seringkali manusia atau sumber daya alam ditelantarkan dianiaya. Wawasan al Quran 352 Harta dan Uang dalam Terminologi Al Quran Dalam Al Quran ada dua bahasa yang berkaitan dengan harta, diantaranya; 1. Khoir, dalam QS. Al Baqarah ayat 180 كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِنْ تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ بِالْمَعْرُوفِ ۖ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ Artinya “Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan tanda-tanda maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma’ruf, ini adalah kewajiban atas orang-orang yang bertakwa”. Dalam kata “khoir” pada ayat di atas memiliki arti bahwa harta itu adalah sesuatu yang baik. Harta yang diperoleh dengan cara baik dan disalurkan atau digunakan dengan cara baik pula. 2. Qiyaman, dalam QS. An Nisa’ ayat 5 وَلَا تُؤْتُوا السُّفَهَاءَ أَمْوَالَكُمُ الَّتِي جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ قِيَامًا وَارْزُقُوهُمْ فِيهَا وَاكْسُوهُمْ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلًا مَعْرُوفًا Artinya “Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta mereka yang ada dalam kekuasaanmu yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian dari hasil harta itu dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik”. Kata Qiyaman pada ayat di atas memiliki arti kebutuhan pokok. Artinya setiap manusia tidak bisa terlepas dari beberapa kebutuhan pokok. Kebutuhan manusia berupa sandang, pangan dan papan dapat dipahami dari ayat berikut ini; فَقُلْنَا يَا آدَمُ إِنَّ هَٰذَا عَدُوٌّ لَكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقَىٰ إِنَّ لَكَ أَلَّا تَجُوعَ فِيهَا وَلَا تَعْرَىٰ وَأَنَّكَ لَا تَظْمَأُ فِيهَا وَلَا تَضْحَىٰ Artinya “Maka Kami berkata “Hai Adam, sesungguhnya ini iblis adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka”. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang. Dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak pula akan ditimpa panas matahari di dalamnya”. QS. at Thoha 117-119 Rezeki berupa uang yang telah diberikan oleh Allah swt. Haruslah dikelola dengan baik, tidak berfoya-foya ataupun berperilaku boros. Pada dasarnya prinsip pengelolaan uang adalah tidak ada kedholiman terhadap sesama manusia, sebagaimana firman Allah swt. وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ Artinya “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan jalan berbuat dosa, padahal kamu mengetahui”. QS. Al Baqarah 188 Kontributor Mannatus Salwa Editor Oki Aryono
Kesimpulanini berdasarkan beberapa alasan berikut (An-Nabhani, 1990): 1. Islam mengharamkan menimbun (al kanz) emas dan perak larangan pada Al Quran surat At-Taubah ayat 34 di. tertuju pada penimbunan emas dan perak, sebagai emas dan perak, dan sebagai mata uang dan alat tukar. 2. Islam telah mengaitkan emas dan perak dengan hukum-hukum yang
Ajaran Islam menempatkan harta benda dalam jajaran lima kemaslahatan dasar. Sebab, harta merupakan salah satu kepentingan yang mendasar dalam kehidupan Islam juga menempatkan harta benda sebagai ujian bagi manusia. Ini seperti ditegaskan surah Al-Taghaabun ayat 15, yang artinya, “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan bagimu ….”Di satu sisi, hak kepemilikan seseorang atas harta benda tetap dihormati dan dilindungi. Akan tetapi, di sisi lain harta benda itu pada hakikatnya merupakan titipan dari Allah SWT. Sebab, Dialah Yang Mahamemiliki. Maka dari itu, seorang insan harus memanfaatkan harta bendanya sebagaimana diperintahkan Allah Nabi Muhammad saw tengah menderita sakit dan menjelang ajalnya, beliau hanya memiliki uang tujuh dinar. Khawatir kalau sampai meninggal dunia uang tersebut masih berada di tangannya, Nabi SAW pun menyuruh menyedekahkan seluruh uang itu kepada fakir miskin.”Bagaimana nantinya jawab Muhammad kepada Tuhannya, sekiranya ia menghadap Allah sedangkan uang itu masih ada di tangannya,” kata Rasulullah saw pergi meninggalkan dunia fana ini menghadap Allah SWT tanpa meninggalkan uang sepeser SAW tidak meninggalkan sesuatu harta benda kepada siapa pun, termasuk kepada keluarganya. Sekalipun demikian, Nabi secara cemerlang telah meninggalkan suri teladan dan contoh kehidupan yang mencari harta yang halal dengan mengerahkan segala potensi yang kita miliki merupakan perintah Allah SWT kepada setiap hamba-Nya, karena prinsipnya manusia akan mendapatkan melainkan apa yang dia usahakan an-Nazm 39.Ketika usahanya maksimal maka ia pun akan mendapatkan hasil yang maksimal, demikian pula sebaliknya. Ketika seseorang telah mendapatkan hasil dari usahanya yang maksimal, tentu ia akan mendapatkan hasil dari kerja kerasnya berupa harta yang halal, selanjutnya ia gunakan dalam memenuhi kebutuhan dengan penggunaan harta kekayaan serta manfaat harta tersebut, Rasulullah SAW memberikan tuntunan sangat jelas agar seseorang dapat menggunakan hartanya, sesuai harapan setiap orang yang beriman bahwa hartanya dapat memberikan kebaikan sesungguhnya, dalam sabdanya Rasulullah SAW menyatakanعَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ يقولُ العبدُ مالي مالي ، وإِنَّ من مالِهِ ثلاثًا ما أكل فأفْنَى ، أو لبِسَ فأبْلَى ، أو أعْطَى فأقْنَى ، وما سِوَى ذلِكَ ، فهو ذاهِبٌ وتارِكُهُ للناسِDari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda “Berkata seorang hamba Hartaku! Hartaku!Sesungguhnya kebaikan dari hartanya itu ada tiga perkara apa yang dimakannya lalu ia habis, atau apa yang dipakainya ia akan lusuh, atau apa yang diberi disedekahkan karena Allah SWT, itulah yang akan memberinya kebaikan. Adapun harta yang selainnya maka akan pergi dan ditinggalkan untuk manusia HR. Muslim.Klasifikasi harta dalam hadits di atas, hendaknya menjadi tuntunan bagi semua orang yang beriman agar memberikan prioritas pada penggunaan harta yang akan memberikan kebaikan yang sesungguhnya bagi Surat Al-Humazah Ayat 2الَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙArtinya yang mengumpulkan harta dan Ringkas KemenagCelakalah orang yang sifatnya demikian, yang selalu menyibukkan diri dan berorientasi pada mengumpulkan harta benda dan menghitung-hitungnya. Dia merasa nyaman untuk menumpuk dan menghitung harta untuk menjamin kehidupannya di masa datang, dan enggan me-nunai­kan hak Allah dalam hartanya KemenagAyat ini menerangkan bahwa orang yang menimbun harta juga diancam neraka karena memperkaya diri sendiri serta selalu menghitung-hitung harta kekayaannya. Hal itu ia lakukan karena sangat cinta dan senangnya kepada harta seakan-akan tidak ada kebahagiaan dan kemuliaan dalam hidup kecuali dengan ia menoleh kepada hartanya yang banyak itu, ia merasakan bahwa kedudukannya sudah tinggi dari orang-orang sekelilingnya. Dia tidak merasa khawatir akan ditimpa musibah karena mencerca dan merobek-robek kehormatan orang kecongkakannya, ia lupa dan tidak sadar bahwa maut selalu mengintainya, tidak memikirkan apa yang akan terjadi sesudah mati, dan tidak pula merenungkan apa-apa yang akan terjadi atas Direktur Aswaja Center Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama PWNU Jawa Timur, KH Ma’ruf Khozin, jika manusia selalu memandang luasnya langit maka tidak ada hasrat yang mampu menghentikan nafsunya kecuali mati. Dia menukilkan riwayat berikutﻋَﻦْ ﻋَﻄَﺎءٍ، ﻗَﺎﻝَ ﺳَﻤِﻌْﺖُ اﺑْﻦَ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﺭَﺿِﻲَ اﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ، ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺳَﻤِﻌْﺖُ اﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﻟَﻮْ ﻛَﺎﻥَ ﻻِﺑْﻦِ ﺁﺩَﻡَ ﻭَاﺩِﻳَﺎﻥِ ﻣِﻦْ ﻣَﺎﻝٍ ﻻﺑﺘﻐﻰ ﺛَﺎﻟِﺜًﺎ، ﻭَﻻَ ﻳَﻤْﻸَُ ﺟَﻮْﻑَ اﺑْﻦِ ﺁﺩَﻡَ ﺇِﻻَّ اﻟﺘُّﺮَاﺏُ، ﻭَﻳَﺘُﻮﺏُ اﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻦْ ﺗَﺎﺏَ»Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda “Jika manusia memiliki dua jurang berisi uang maka ia akan mencari jurang berisi uang yang ketiga. Tidak ada yang dapat memenuhi perut manusia kecuali tanah. Dan Allah menerima tobat orang yang bertobat.” HR Bukhari “Ukuran kaya bukan seberapa banyak rumahnya, seberapa tinggi gedungnya, seberapa panjang mobil terparkir di garasinya,” kata Kiai Ma’ruf. Dia mengutip hadis berikut ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ، ﻋَﻦِ اﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﻟَﻴْﺲَ اﻟﻐﻨﻰ ﻋَﻦْ ﻛَﺜْﺮَﺓِ اﻟﻌَﺮَﺽِ، ﻭَﻟَﻜِﻦَّ اﻟﻐِﻨَﻰ ﻏِﻨَﻰ اﻟﻨَّﻔْﺲِ»Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda “Hakikat kaya bukan dari banyaknya harta. Namun kekayaan hati.” HR Bukhari.Lantas, kata Kiai Ma’ruf, apa yang dimaksud kaya hati? Yaitu ikhlas menerima pemberian dari Allah SWT setelah berusaha ﻭاﺭﺽ ﺑِﻤَﺎ ﻗَﺴَﻢَ اﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻚَ ﺗَﻜُﻦْ ﺃَﻏْﻨَﻰ اﻟﻨَّﺎﺱِ“Ridha Allah dengan pemberian Allah, maka kamu adalah hamba yang paling kaya.” HR TirmidziKiai Maruf mengatakan, supaya selalu bersyukur lakukan hal berikutﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ، ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ اﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ اﻧْﻈُﺮُﻭا ﺇِﻟَﻰ ﻣَﻦْ ﺃَﺳْﻔَﻞَ ﻣِﻨْﻜُﻢْ، ﻭَﻻَ ﺗَﻨْﻈُﺮُﻭا ﺇِﻟَﻰ ﻣَﻦْ ﻫُﻮَ ﻓَﻮْﻗَﻜُﻢْ، ﻓَﻬُﻮَ ﺃﺟﺪﺭ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺗَﺰْﺩَﺭُﻭا ﻧِﻌْﻤَﺔَ اﻟﻠﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ»Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda “Lihatlah orang yang ada di bawah kalian. Dan janganlah melihat kepada orang yang di atas kalian. Hal itu lebih pantas untuk tidak meremehkan nikmat dari Allah kepada kalian.” HR Muslim.

Hasilpencarian tentang Ayat+tentang+pasar+dan+uang. terjemahan ayat Surat Al-Furqan Ayat 7. Dan mereka berkata: apabila kamu bertanya tentang macam-macam masalah sewaktu Nabi saw. masih ada niscaya akan turun ayat-ayatAlquran yang menjelaskannya dan jika ayat-ayat Alquran telah turun niscaya isinya akan menjelek-jelekkan

The paper deals with assets in the perspective of Alqur’an. It consists of the definition of assets, position of assets inAlquran, orders for seeking property, ownership in the views of Alquran, procedures for acquisition and distribution of assets inAlquran. The paper is in the form of literature studies that was conducted by reviewing related books, journals, magazines and articles. It was revealed several things, as the followings 1 Assets are objects that can be owned, controlled, cultivated, and transferred, both tangible and intangible objects, both registered and unregistered objects, both movable and immovable objects and rights that have economic value; 2 Assets have a very important position in the Qur'an, as proven by the word mall in the Qur'an for 86 times in 79 quranic verses in 38 surah; 3 Orders to work or look for treasures are stated in Alqur’an, such as in surah At-taubah verse 105, Al-Mulk verse 15, Al-Ankabut verse 69, and Az-Zumar verse 39; 4 The absolute owner of the mallor everythingon this earth is Allah SWT, and human ownership is only relative. It means humans are only ones who have rights for managing and utilizing it as it is; 5 Obtaining mall can be done in various ways, including halal a'mal or ma'isyah. Then, the characteristics distribution of mall are fair and honest, because even in the smallest deeds we do, all will be accounted for in the hereafter. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free HARTA DALAM PERSPEKTIF ALQURAN STUDI TAFSIR AYATAYAT EKONOMITREASURES IN THE PERSPECTIVE OF ALQURAN INTERPRETATION OF ECONOMIC VERSES Sarmiana BatubaraSTAI Barumun Raya SibuhuanJl. Kihajar Dewantara No. 47-B Sibuhuan Padang Lawassyarmabatubara diterima 02 Juli 2018, di-review 01 Agustus 2018, disetujui 09 Nopember 2018Abstract The paper deals with assets in the perspective of Alquran. It consists of the deinition of assets, position of assets in Alquran, orders for seeking property, ownership in the views of Alquran, procedures for acquisition and distribution of assets in Alquran. The paper is in the form of literature studies that was conducted by reviewing related books, journals, magazines and articles. It was revealed several things, as the followings 1 Assets are objects that can be owned, controlled, cultivated, and transferred, both tangible and intangible objects, both registered and unregistered objects, both movable and immovable objects and rights that have economic value; 2 Assets have a very important position in the Qur’an, as proven by the word mall in the Qur’an for 86 times in 79 quranic verses in 38 surah; 3 Orders to work or look for treasures are stated in Alqur’an, such as in surah At-taubah verse 105, Al-Mulk verse 15, Al-Ankabut verse 69, and Az-Zumar verse 39; 4 The absolute owner of the mallor everything on this earth is Allah Swt, and human ownership is only relative. It means humans are only ones who have rights for managing and utilizing it as it is; 5 Obtaining mall can be done in various ways, including halal a’mal or ma’isyah. Then, the characteristics distribution of mall are fair and honest, because even in the smallest deeds we do, all will be accounted for in the treasures, Qur’an, interpretation, economic verses Abstrak Jurnal ini berjudul Harta Dalam Perspektif Alquran Studi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi. Adapun pembahasan dalam tulisan ini terdiri dari pengertian harta, kedudukan harta dalam Alquran, perintah mencari harta, kepemilikan dalam pandangan Alquran, tatacara perolehan dan pendistribusian harta dalam Alquran. Jurnal ini berbentuk kajian kepustakaan, yaitu dengan menelaah buku-buku, jurnal, majalah dan artikel yang berkaitan dengan tulisan ini. Dalam tulisan ini diungkapkan kepemilikan relatif dalam ekonomi Islam. Kesimpulan pembahasan ini yaitu 1 Harta adalah benda yang dapat dimiliki, dikuasai, diusahakan, dan dialihkan, baik benda berwujud maupun tidak berwujud, baik benda terdaftar maupun tidak terdaftar, baik benda bergerak maupun tidak bergerak dan hak yang mempunyai nilai ekonomis. 2 Harta memiliki kedudukan yang sangat penting di dalam Alquran, terbukti kata mal dalam Alquran disebut sebanyak 86 kali pada 79 ayat dalam 38 surah. 3 Perintah bekerja atau mencari harta terdapat di dalam Alquran diantaranya pada surah At-taubah ayat 105, Al-Mulk ayat 15, Al-Ankabut ayat 69, bekerjalah sesuai dengan potensi dan kemampuanmu masing-masing Az-Zumar ayat 39. 4 Pemilik mutlak harta atau segala sesuatu yang ada di muka bumi ini adalah Allah Swt, kepemilikan manusia hanya relatif. 5 Cara perolehan harta dapat dilakukan dengan berbagai macam, antara lain melalui usaha a’mal atau mata pencaharian ma’isyah yang halal sesuai dengan aturan Allah Swt. Karakteristik pendistribusian adalah adil dan jujur, karena dalam Islam sekecil apapun perbuatan yang kita lakukan, semua akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Pelaksanaan distribusi bertujuan untuk saling memberi manfaat dan menguntungkan satu sama lain. Kata kunci harta, Alquran, tafsir, ayat-ayat ekonomi Jurnal Imara140 Sariana BatbaraPENDAHULUANHarta pada hakikatnya merujuk pada semua parameter sumber-sumber alam. Menurut pandangan Alquran, itu adalah nikmat Allah SWT, alat-alat provisi perlengkapan, kesenangan dan kebanggaan. Harta bukanlah sesuatu yang buruk. Alquran menyatakan bahwa ia adalah sesuatu yang baik khair dan juga sebagai alat yang membantu kehidupan manusia. Alquran banyak menekankan untuk mempergunakan kekayaan yang dimiliki dalam hal-hal yang menyebut kata Al-Mal harta tidak kurang dari 86 kali. Penyebutan berulang-ulang terhadap sesuatu di dalam Alquran menunjukkan adanya perhatian khusus dan penting terhadap sesuatu itu. Harta merupakan bagian penting dari kehidupan yang tidak dipisahkan dan selalu diupayakan oleh manusia dalam kehidupannya terutama di dalam memandang keinginan manusia untuk memperoleh, memiliki, dan memanfaatkan harta sebagai sesuatu yang lazim, dan urgen. Harta diperoleh, dimiliki, dan dimanfaatkan manusia untuk memenuhi hajat hidupnya, baik bersifat materi maupun non materi. Manusia berusaha sesuai dengan naluri dan kecenderungan untuk mendapatkan harta. Dalam memperoleh harta, manusia harus tetap pada syari’at, Rasulullah Saw sangat konsern dengan persoalan yang menyangkut dengan kepemilikan harta kekayaan. Beliau sangat memperhatikan dari mana seorang memperoleh harta. Dalam ekonomi kapitalis manusia dibebaskan untuk memperoleh harta benda atau kekayaan sebanyak-banyaknya dengan berbagai cara walaupun dengan cara mengeksploitasi orang lain. Sistem ini akan menimbulkan banyak jurang yang sangat dalam antara orang kaya dengan orang memandang harta sebagai sarana bagi manusia untuk mendekatkan diri kepada Khaliq-Nya, bukan tujuan utama yang dicari dalam kehidupan. Dengan keberadaan harta, manusia diharapkan memiliki sikap derma yang memperkokoh sifat kemanusiannya. Jika sikap derma ini berkembang, maka akan mengantarkan manusia kepada derajat yang mulia, baik di sisi Tuhan maupun terhadap sesam karena itu, harta dalam perspektif Alquran sangat menarik untuk dibahas lebih lanjut dalam tulisan ini. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik membahas dengan rumusan masalah sebagai berikut1. Pengertian harta dalam Kedudukan harta dalam Perintah mencari Kepemilikan dalam pandangan Tata cara perolehan dan pendistribusian harta dalam AlquranTujuan PenulisanBerdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan pembahasan ini adalah1. Untuk mengetahui pengertian harta dalam Alquran2. Untuk mengetahui kedudukan harta dalam Alquran Volume 2, Nomor 2, Desember 2018Hara dalam Perspektif Alquran Stdi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi 141 3. Untuk mengetahui perintah mencari harta dalam Alquran4. Untuk mengetahui bagaimana kepemilikan dalam pandangan Alquran5. Untuk mengetahui tatacara perolehan dan pendistribusian harta dalam AlquranMETODE PENELITIANPenelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan library research dengan pendekatan kualitatif. Untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek yang berkaitan dengan persoalan penelitian, yaitu dengan menelaah buku-buku atau sumber-sumber lainnya tentang topik penelitian. Hasil penelaahan disusun berdasarkan tujuan dari penelitian DAN HASILPengeran HartaHarta dalam Alquran disebut dengan Al-Mal jamaknya Al-Amwal yang secara literal artinya cenderung pada, condong pada, doyong, miring, suka, senang, simpati kepada, menyokong, membantu, melangkah menuju, menyimpang dari, mengelak, berpihak pada dan mengalahkan Warson, 1984 1469-1470. Al-Mal khususnya uang merupakan sesuatu yang membuat semua dan setiap orang menjadi suka, bahkan tidak sedikit menggapainya dengan menghalalkan segala terminiologi syariat, Al-Mal adalah sesuatu yang menurut tabiatnya orang merasa senang dengannya dan memungkinkan pengawetannya dalam kurun waktu tertentu sampai ketika diperlukan pada waktunya nanti Mardani, 2013 59.Menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah pasal 1 ayat 9 Amwal harta adalah benda yang dapat dimiliki, dikuasai, diusahakan, dan dialihkan, baik benda berwujud maupun tidak berwujud, baik benda terdaftar maupun tidak terdaftar, baik benda bergerak maupun tidak bergerak dan hak yang mempunyai nilai ekonomis Mardani, 2013 59.Dilihat dari jenisnya Amwal dibedakan kedalam dua macam, ada yang berbentuk mata uang yang lazim disebut Al-Nuqud dan ada pula yang berbentuk barang/benda dan jasa yang disebut Al-Arudh. Al-Nuqud adalah harta yang berbentuk mata uang atau sejenisnya seperti emas, perak, dinar, dirham, uang giral, uang kartal dan lain-lain. Sedangkan Al-Arudh adalah harta yang tidak berbentuk mata uang seperti tumbuh-tumbuhan, perkebunan, atau pertanian, binatang ternak, benda tidak bergerak tanah, rumah dan termasuk hak Harta dalam AlquranKata mal dalam Alquran disebut sebanyak 86 kali pada 79 ayat dalam 38 surah. Satu jumlah yang cukup banyak menghiasi sepertiga surah-surah Alquran. Dari 86 kata mal itu terdapat 25 kata berbentuk mufrad dengan berbagai lafal, selanjutnya 61 kali dalam bentuk isim jama’ amwal dan jumlah ini belum termasuk kata-kata yang semakna dengan mal seperti rizq, mata’ dan kanz perbendaharan Tarigan, 2016 82. Penyebutan berulang-ulang terhadap sesuatu di dalam Alquran menunjukkan adanya perhatian khusus dan penting terhadap sesuatu itu. Dengan demikian harta memiliki kedudukan yang sangat penting di dalam Alquran, salah satu ayat Alquran yang berkaitan dengan kedudukan harta terdapat pada surah Al-Kahi ayat 46 Jurnal Imara142 Sariana Batbaraﻼَﻣَأ ٌﺮْـﻴَﺧَو ﺎًﺑاَﻮَـﺛ َﻚﱢﺑَر َﺪْﻨِﻋ ٌﺮْـﻴَﺧ ُتﺎَِﳊﺎ ﱠﺼﻟاHarta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan Al-Kahi [18] 46Kata Al-Mal yang di posisikan sebagai zinah, berfungsi sebagai perhiasan dunia yang kerap melalaikan manusia dari mengingat Allah SWT. Allah Swt menjelaskan bahwa yang menjadi kebanggaan manusia di dunia ini adalah harta benda dan anak-anak, karena manusia sangat memperhatikan keduanya. Banyak harta dan anak dapat memberikan kehidupan dan martabat yang terhormat kepada orang yang memiliknya. Namun karena harta dan anak pula orang menjadi takabbur dan merendahkan orang lain. Allah Swt menegaskan bahwa keduanya hanyalah perhiasan hidup duniawi. Padahal manusia sudah menyadari bahwa keduanya akan segera binasa dan tidak patut dijadikan bahan kesombongan. Dalam urutan ayat ini harta didahulukan dari anak, padahal anak lebih dekat ke hati manusia, karena harta sebagai perhiasan lebih sempurna dari pada anak. Harta dapat menolong orang tua dan anak setiap waktu dan dengan harta itu pula kelangsungan hidup keturunan dapat terjamin. Kebutuhan manusia terhadap harta lebih besar dari pada kebutuhannya kepada anak, tetapi tidak sebaliknya Tarigan, 2016 82. M. Quraish Shihab mengomentari ayat di atas menyatakan, setelah ayat yang lalu melukiskan keadaan dan sifat dunia dengan segala gemerlapnya. Ayat ini menyebut dua dari hiasan dunia yang seringkali dibanggakan manusia dan mengantarnya lengah dan angkuh. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia. Kesemuanya tidak abadi dan bisa memperdaya manusia, tetapi amal yang kekal karena dilakukan karena Allah Swt lagi saleh, yakni sesuai dengan tuntunan agama dan bermanfaat adalah lebih baik untuk kamu semua pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik dan lebih dapat diandalkan untuk menjadi harapan Shihab, 2002 70.Selanjutnya penggunaan terminologi Al-Baqiyat Al-Shalihat di ujung ayat tidak dimaksudkan untuk meremehkan anak dan harta. Penggunaan kata Al-Baqiyat yang bermakna kekal hanya ingin membuat perbandingan. Jika ingin meraih kebahagiaan dunia, harta dan anak-anak merupakan sebuah keniscayaan. Hanya saja jika yang ingin di peroleh adalah kebahagiaan yang hakiki, kebahagiaan bersama Allah Swt, pilihlah satu-satunya adalah amal saleh. Andaipun ia menggunakan hartanya sebagai media amal saleh itu bukan disebabkan oleh hartanya, melainkan oleh amalnya yang mensedekahkan atau menginfakkan hartanya. Kendati pun ia memiliki anak yang saleh, itu juga hasil dari amalnya dalam upaya membentuk anak-anak yang saleh Shihab, 2002 70.Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa harta merupakan bagian penting dari kehidupan yang tidak dipisahkan dan selalu diupayakan oleh manusia dalam kehidupannya terutama di dalam Islam. Setiap manusia memerlukan adanya harta, ia adalah penopang bagi kehidupan di dunia. Selain itu ia juga menjadi penolong sekaligus beban bagi para pemiliknya di akhirat kelak. Tidak ada seorangpun yang tidak membutuhkan harta. Bahkan seseorang rela pergi pagi pulang petang hanya untuk mendapatkan harta. Tidak Volume 2, Nomor 2, Desember 2018Hara dalam Perspektif Alquran Stdi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi 143 jarang terjadi pertengkaran dan nyawa melayang hanya karena memperebutkan harta. Setiap orang pada dasarnya menyenagi harta sebagaimana disebutkan Alquran dalam surah Al-Fajr ayat 20ﺎَﲨ ﺎﺒُﺣ َلﺎَﻤْﻟا َنﻮﱡﺒُِﲢَوDan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan Al-Fajr [89] 20Karena cintanya yang berlebihan terhadap harta, maka banyak orang siap melakukan apa saja penipuan, penggelapan, pencurian, perjudian, penyuapan, perampokan, korupsi, dan lain-lain. Namun demikian, Alquran memberikan rambu-rambu tertentu untuk memperoleh satu yang perlu di catat, lewat ayat ini, Alquran tidak hanya menyatakan harta itu penting tetapi juga mengakui bahwa harta itu adalah zinah atau perhiasan. Karenanya setiap orang akan berjuang untuk mendapatkan harta tersebut, tentunya dengan cara-cara yang dibenarkan dalam pandangan Islam adalah sebagai wasilah atau sarana untuk mencapai kebaikan dan perhiasan hidup serta sendi kesejahteraan dan kemaslahatan hidup manusia. Harta menempati kedudukan yang sangat penting, Islam menempatkan harta sebagai salah satu dari lima kebutuhan pokok dalam kehidupan yang harus dipelihara Ad-Dharuriyah Al-Khamsah. Ad-dharuriyah Al-khamsah secara berurutan meliputi memelihara agama, jiwa, keturunan, akal dan harta Rozalinda, 2014 42.Meskipun harta menempati urutan kelima dari semua aspek Ad-Dharuriyah Al-Khamsah, ia sesuatu yang urgen dalam memelihara keempat aspek lainnya. Misalnya melaksanakan shalat sebagai bentuk perwujudan memelihara agama membutuhkan pakaian untuk menutup aurat. Makan dan minum dalam rangka memelihara jiwa dapat dipenuhi dengan harta. Memelihara keturunan dengan melaksanakan pernikahan itupun di capai dengan harta. Memelihara akal dengan cara menuntut ilmu adalah dengan harta. Jadi, harta merupakan sesuatu yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Perintah Mencari HartaBekerja merupakan itrah dan sekaligus merupakan identitas manusia, sehingga bekerja yang didasarkan dan didorong oleh semangat iman, bukan saja menunjukkan kepribadian seorang muslim, tetapi sekaligus meninggikan martabat dirinya sebagai khalifah di bumi bekerja atau mencari harta terdapat di dalam Alquran diantaranya pada surah At-Taubah ayat 105َنﻮُﻨِﻣْﺆُﻤْﻟاَو ُﻪُﻟﻮ ُﺳَرَو ْﻢُﻜَﻠَﻤَﻋ ُﷲا ىَﺮَـﻴَﺴَﻓ اﻮُﻠَﻤْﻋا ِﻞُﻗَوﺎَِﲟ ْﻢُﻜُﺌﱢﺒَﻨُـﻴَـﻓ ِةَدﺎَﻬﱠﺸﻟاَو ِﺐْﻴَﻐْﻟا ِِﱂﺎَﻋ َﱃِإ َنوﱡدَﺮُـﺘَﺳَوَنﻮُﻠَﻤْﻌَـﺗ ْﻢُﺘْﻨُﻛDan Katakanlah Bekerjalah kamu, Maka Allah SWT dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah SWT yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. At-Taubah [9] 105Ayat di atas menginformasikan tentang arti penting penilaian Allah SWT, penilaian Rasul-Nya, dan penilaian orang-orang mukmin terhadap prestasi kerja seseorang. Semua prestasi itu pada Jurnal Imara144 Sariana Batbarasaatnya nanti di akhirat, akan diinformasikan dan diperlihatkan secara transparan apa adanya, baik yang tersembunyi maupun yang tampak. Singkatnya, setiap yang dikerjakan anak manusia, dipastikan akan diberitakan atau dilaporkan apa adanya. Adapun tafsir dari ayat di atas adalah “Dan katakanlah Muhammad kepada mereka orang yang pura-pura beriman padahal sesungguhnya tidak beriman bekerjalah kalian niscaya Allah SWT dan Rasul-Nya pasti akan melihat prestasi itu dalam bentuk kekayaan, kemampuan, kemuliaan, keleluasan keutamaan rezeki yang tiada tara. Demikian pula, Rasulullah dan orang-orang beriman lainnya, akan menyaksikan prestasi kerja kalian semua sehingga mereka akan memberikan hak-hak kalian di dunia ini, adapun di akhirat kelak itu hendaknya dikembalikan kepada dzat yang mengetahui hal-hal yang ghaib, yang maha mengetahui hal-hal yang bersifat rahasia dan samar sekalipun, serta dzat yang juga Maha mengetahui hal-hal yang tampak ada, dan Allah Swt pastikan akan memberikan balasan terhadap amal perbuatan kalian semua, baik yang berhubungan dengan prestasi kerja duniawi bermotikan ekonomi maupun yang berhubungan dengan nilai-nilai ukhrawi”Suma, 2013 61. Singkatnya jika kerjanya baik, maka akan mendapatkan imbalan yang baik yakni harta yang baik, dan sebaliknya, manakala perbuatan buruk, maka akan mendapat imbalan yang istinbat ayat di atas adalah1. Ayat ini pada dasarnya memerintahkan semua dan setiap orang untuk berusaha, termasuk usaha ekonomi yakni mencari harta yang halal sesuai dengan cara yang tidak bertentangan dengan Semua dan setiap usaha pasti akan diketahui Allah SWT, Rasulullah dan orang-orang beriman secara Semua dan setiap usaha dipastikan akan menuai balasan/hasil, dan yang berhak memberikan pembalasan atau imbalan itu adalah Allah Semua dan setiap perbuatan seseorang baik maupun buruk kelak di akhirat akan diperlihatkan apa adanya. Suma, 2013 61Selain ayat di atas perintah mencari harta juga terdapat dalam surah Al-Mulk ayat 15ِﰲ اﻮ ُﺸْﻣﺎَﻓ ﻻﻮُﻟَذ َضْرﻷا ُﻢُﻜَﻟ َﻞَﻌَﺟ يِﺬﱠﻟا َﻮُﻫُرﻮ ُﺸﱡﻨﻟا ِﻪْﻴَﻟِإَو ِﻪِﻗْزِر ْﻦِﻣ اﻮُﻠُﻛَو ﺎَﻬِﺒِﻛﺎَﻨَﻣDialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu kembali setelah dibangkitkan. Al-Mulk [67]15Menurut Quraish Shihab, paling tidak ada dua pesan moral 1 ayat ini menjelaskan bumi dimudahkan Allah Swt untuk dihuni manusia, antara lain dengan menciptakannya berbentuk bulat, akan tetapi meskipun demikian ke mana pun kakinya melangkah ia mendapatkan bumi terhampar. 2 di mana-mana ia dapat memperoleh sumber makanan atau rezeki. Kata zalulan terambil dari akar kata zalala yang berarti rendah/hina dalam bentuk zalulan berarti yang penurut, ditundukkan sehingga menjadi Allah Swt telah memerintahkan bumi agar tunduk sehingga mudah dikelola, diatur, dikuasai, dipelihara, dan dilestarikan, maka tidak ada alasan bagi manusia untuk berpangku tangan, Volume 2, Nomor 2, Desember 2018Hara dalam Perspektif Alquran Stdi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi 145 berdiam diri di rumah menunggu datangnya rezeki. Kemudian kata kunci selanjutnya, yaitu famsyu dan kullu. Lafadz kullu diletakkan setelah famsyu , hal ini menunjukkan karunia Allah Swt akan diperoleh jika telah berupaya mencari rezeki Shihab, 2002 356.Selain kedua ayat di atas, dalam Alquran terdapat beberapa ayat yang menganjurkan untuk berusaha dan bekerja sungguh-sungguh yaitu surah Al-Ankabut ayat 69, bekerjalah sesuai dengan potensi dan kemampuanmu masing-masing Az-Zumar ayat 39, apabila kalian telah menunaikan salat Jum’at, maka bertebaranlah di atas bumi ini mencari karunia Allah Swt Al-Jumu’ah ayat dalam Pandangan AlquranHarta pada hakikatnya adalah milik Allah Swt, sedangkan manusia hanya memegang amanah ataupun pinjaman dari-Nya. Allah Swt adalah pemilik harta karena dialah yang menciptakannya, Allah Swt pula yang menciptakan sumber-sumber produksi dan yang memudahkan sarana untuk mendapatkannya. Kemudian Allah Swt lah yang menciptakan manusia dan seluruh alam semesta hanya Allah Swt yang menciptakan segala sesuatu yang ada di alam semesta, semua yang ada di alam ini adalah milik Allah Swt. Firman Allah Swt dalam surat Al-A’raf ayat 128. ُﺔَﺒِﻗﺎَﻌْﻟاَو ِﻩِدﺎَﺒِﻋ ْﻦِﻣ ُءﺎَﺸَﻳ ْﻦَﻣ ﺎَﻬُـﺛِرﻮُﻳ ِﻪﱠﻠِﻟ َضْرﻷا ﱠنِإَﲔِﻘﱠﺘُﻤْﻠِﻟSesungguhnya bumi ini kepunyaan Allah Swt; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa. Al-A’raf [7]128Ayat ini menceritakan kisah Fir’aun yang merasa sangat berkuasa atas bumi ini, ayat ini merupakan nasihat Musa kepada kaumnya yang telah cemas, mereka mesti memperkuat benteng iman mereka kepada Allah Swt, memperteguh kepercayaan. Meskipun Fir’aun telah mengatakan bahwa ia sangat berkuasa melakukan apa yang dia ingini terhadap Bani Isra’il, namun yang mempunyai bumi ini yang sebenarnya bukanlah Fir’aun, tetapi Allah Swt. Di atas kekuasaan Fir’aun ada kekuasaan Allah Swt dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa Hamka, 1985 40. Kesimpulan yang disampaikan oleh ayat ini adalah bahwa Fir’aun berkuasa atas izin Allah Swt juga. Yang memberikan kekuasaan itu mampu untuk mencabutnya. Karena itu, jika manusia berupaya sambil meminta pertolongan Allah Swt dan tabah mengahadapi segala tantangan dan rintangan, niscaya akan dianugerahi kekuasaan. Allah Swt menciptakan bumi dengan segala isinya, kemudian Allah Swt ciptakan manusia. Setelah Allah Swt menciptakan hamparan bumi dan segala isinya, Allah Swt mengajak kepada umat manusia untuk mengambil bagian mereka. Setiap manusia yang hidup di atas bumi, mempunyai hak yang tidak bisa diganggu dan dihalangi oleh orang lain, hak itu mencukupi segala kebutuhan pokok hidupnya Al-Misri, 2006 27.Pemberdayaan manusia atas segala fasilitas kehidupan, bukan berarti dapat menaikan kepemilikan Allah Swt yang hakiki atau aset-aset tersebut. Dan juga tidak bisa dipahami bahwa Jurnal Imara146 Sariana Batbarakepemilikan atas harta benda berpindah dari Allah Swt menjadi milik manusia. Kepemilikan manusia hanyalah kepemilikan untuk menikmati memberdayakan harta kekayaan yang ada, bukan sebagai pemilik yang hakiki. Manusia hanya bisa memiliki kemanfaatan dan fasilitas yang ada. Seperti mempunyai tanah untuk dimanfaatkan sebagai tempat tinggal, sebagai lahan pertanian, ataupun sebagai ladang bisnis. Kepemilikan yang ada hanya sebatas mengambil manfaat dan tidak bisa menghilangkan kepemilikan Allah Swt yang demikian pemilik mutlak harta atau segala sesuatu yang ada di muka bumi ini adalah Allah Swt, kepemilikan manusia adalah hanya relatif, sebatas untuk menjalankan amanah mengelola dan memanfaatkan sesuai dengan Cara Perolehan dan Pendistribusian Harta dalam AlquranTata Cara Perolehan HartaDi antara itrah manusia adalah dia akan selalu terdorong untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Karena itulah, diantara itrah manusia adalah dia akan selalu berusaha memperoleh kekayaan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya serta selalu berupaya untuk meraih kekayaan tersebut. Karena itu setiap upaya melarang untuk manusia memperoleh kekayaan tersebut tentu bertentangan dengan itrah. Setiap upaya untuk membatasi manusia memperoleh kekayan dengan takaran tertentu juga bertentangan dengan itrah. Karena itu pula wajar dan alami jika manusia tidak dihalang-halangi untuk mengumpulkan kekayaan dan untuk berusaha memperoleh kekayaan tersebut An-Nabhani, 2009 64.Hanya saja, manusia tidak boleh dibiarkan untuk memperoleh kekayaan, mengusahakannya dan mengelolanya dengan cara sesukanya. Cara-cara semacam ini bisa menimbulkan gejolak dan kekacauan serta mengakibatkan keburukan dan kerusakan. Cara perolehan harta dapat dilakukan dengan berbagai macam, antara lain melalui usaha a’mal atau mata pencaharian ma’isyah yang halal seuai dengan aturan Allah Swt. Firman Allah Swt dalam surah Al-Jum’ah 9-10ِمْﻮَـﻳ ْﻦِﻣ ِةﻼ ﱠﺼﻠِﻟ َيِدﻮُﻧ اَذِإ اﻮُﻨَﻣآ َﻦﻳِﺬﱠﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎَﻳْﻢُﻜِﻟَذ َﻊْﻴَـﺒْﻟا اوُرَذَو ِﻪﱠﻠﻟا ِﺮْﻛِذ َﱃِإ اْﻮَﻌْﺳﺎَﻓ ِﺔَﻌُﻤُْﳉاِﺖَﻴِﻀُﻗ اَذِﺈَﻓ٩ َنﻮُﻤَﻠْﻌَـﺗ ْﻢُﺘْﻨُﻛ ْنِإ ْﻢُﻜَﻟ ٌﺮْـﻴَﺧِﻪﱠﻠﻟا ِﻞْﻀَﻓ ْﻦِﻣ اﻮُﻐَـﺘْـﺑاَو ِضْرﻷا ِﰲ اوُﺮِﺸَﺘْـﻧﺎَﻓ ُةﻼ ﱠﺼﻟا١٠ َنﻮ ُﺤِﻠْﻔُـﺗ ْﻢُﻜﱠﻠَﻌَﻟ اًﲑِﺜَﻛ َﻪﱠﻠﻟا اوُﺮُﻛْذاَوHai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum›at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah Swt dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. 10. Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah Swt dan ingatlah Allah Swt banyak-banyak supaya kamu beruntung Al-Jum’ah [62] 9-10Adapun tafsir ayat di atas adalahِمْﻮَـﻳ ْﻦِﻣ ِةﻼ ﱠﺼﻠِﻟ َيِدﻮُﻧ اَذِإ اﻮُﻨَﻣآ َﻦﻳِﺬﱠﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎَﻳَﻊْﻴَـﺒْﻟا اوُرَذَو ِﻪﱠﻠﻟا ِﺮْﻛِذ َﱃِإ اْﻮَﻌْﺳﺎَﻓ ِﺔَﻌُﻤُْﳉاOrang-orang yang beriman dianjurkan supaya segera menunaikan shalat jumat ketika Volume 2, Nomor 2, Desember 2018Hara dalam Perspektif Alquran Stdi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi 147 azan jumat dikumandangkan. Penggunaaan kata Al-ba’i dalam ayat ini, dengan maksud meliputi semua kegiatan muamalah tidak hanya berniaga dalam arti sempit. Meninggalkan aktivitas bisnis dan kegiatan duniawi lainnya untuk sementara waktu demi menunaikan shalat ْﻢُﺘْﻨُﻛ ْنِإ ْﻢُﻜَﻟ ٌﺮْـﻴَﺧ ْﻢُﻜِﻟَذHal itu jauh lebih baik bagi kamu jika kamu benar-benar orang yang mengetahui, menghayati, dan menjiawi pensyariatan shalat jumat. Kata lebih baik disini, hampir dapat dipastikan tidak sebatas dari sudut pandang peribadatan sema-mata. Akan tetapi juga dipandang dari sisi lainnya, termasuk dari segi keberkahan perekonomian dan keuangan yang tidak akan pernah ِضْرﻷا ِﰲ اوُﺮِﺸَﺘْـﻧﺎَﻓ ُةﻼ ﱠﺼﻟا ِﺖَﻴِﻀُﻗ اَذِﺈَﻓِﻪﱠﻠﻟا ِﻞْﻀَﻓ ْﻦِﻣManakala sudah mengahadiri panggilan azan jumat dan selesai menunaikan shalatnya maka silahkan bertembaran kembali di muka bumi untuk berdagang atau melakukan aktiitas lain yang membawa maslahat bagi kehidupanmu, dan silahkan mencari pemberian Allah Swt dan nikmatnya, mengingat pemberi rejeki yang sesungguhnya adalah Allah ُﺤِﻠْﻔُـﺗ ْﻢُﻜﱠﻠَﻌَﻟ اًﲑِﺜَﻛ َﻪﱠﻠﻟا اوُﺮُﻛْذاَوDisaat- saat berdagang atau berbisnis sebaiknya tetap berzikir kepada Allah Swt dengan zikir yang sangat banyak. Intinya, jangan sampai urusan duniawi termasuk bisnis dan semua aktiitas yang bermotikan ekonomi, itu menyebabkan manusia lupa diri dari hal-hal yang memberikan manfaat buat kehidupan di akhirat kelak Suma, 2013 72.Di dalam Alquran juga terdapat ayat-ayat tentang larangan meperoleh harta dengan cara yang batil, zalim dan haram. Di ataranya larangan mencari harta dengan cara yang bathil QS. An-Nisa 29, larangan memperoleh harta dengan cara riba QS. Al-Baqarah 275, larangan berjudi QS. Al-Baqarah 219, larangan mencuri, merampok QS. Al-Maidah 38, larangan curang dalam takaran atau timbangan Al-Muthafiin 1-6, larangan jual beli barang haram Al-Ma’idah 91-91, dan larangan risywah/suap menyuap Al-Baqarah 188.Pendistribusian Harta dalam AlquranKeadilan dan kesejahteraan masyarakat tergantung pada sistem ekonomi yang dianut. Pembahasan mengenai pengertian distribusi pendapatan, tidak terlepas dari pembahasan mengenai konsep moral ekonomi yang dianut juga model instrumen yang diterapkan individu maupun negara dalam menentukan sumber-sumber maupun cara-cara pendistribusian karakteristik pendistribusian adalah adil dan jujur, karena dalam Islam sekecil apapun perbuatan yang kita lakukan, semua akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Pelaksanaan distribusi bertujuan untuk saling memberi manfaat dan menguntungkan satu sama lain. Secara umum, Islam mengarahkan mekanisme muamalah antara produsen dan konsumen agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Apabila terjadi ketidakseimbangan distribusi kekayaan, maka hal ini akan memicu timbulnya konlik individu maupun sosial. Jurnal Imara148 Sariana BatbaraOleh karena itu, salah satu upaya untuk mengakhiri kesengsaraan dimuka bumi ini adalah dengan menerapkan keadilan ekonomi. Kebahagiaan akan mudah dicapai dengan penerapan perekonomian yang mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan individu. Islam menegaskan untuk para penguasa, agar meminimalkan kesenjangan dan ketidakseimbangan ayat Alquran tentang pendistribusian harta diantaranya, Allah Swt berirman dalam surat Al-Hadid ayat 7َﲔِﻔَﻠْﺨَﺘْﺴُﻣ ْﻢُﻜَﻠَﻌَﺟ ﺎﱠِﳑ اﻮُﻘِﻔْﻧَأَو ِﻪِﻟﻮ ُﺳَرَو ِﻪﱠﻠﻟﺎِﺑ اﻮُﻨِﻣآ٧ ٌﲑِﺒَﻛ ٌﺮْﺟَأ ْﻢَُﳍ اﻮُﻘَﻔْـﻧَأَو ْﻢُﻜْﻨِﻣ اﻮُﻨَﻣآ َﻦﻳِﺬﱠﻟﺎَﻓ ِﻪﻴِﻓBerimanlah kamu kepada Allah Swt dan rasul-Nya dan nakahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah Swt Telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menakahkan sebagian dari hartanya memperoleh pahala yang besar. Al-Hadid [57]7Yang dimaksud dengan menguasai di sini ialah penguasaan yang bukan secara mutlak. Hak milik pada hakikatnya adalah pada Allah Swt. Manusia menakahkan hartanya itu haruslah menurut hukum-hukum yang Telah disyariatkan Allah Swt. Karena itu tidaklah boleh kikir dan dalam Kitab Tafsir Al-Maraghi dijelaskan penafsiran ayat tersebut di atas, yakni1. ﻪﻟﻮﺳر و ﷲاﺎﺑ اﻮﻨﻣاء, akuilah oleh kalian ke-Esaan Allah Swt, dan benarkanlah Rasul-Nya tentang apa yang dia datangkan dari Tuhan kamu. 2. ﻪﻴﻓ ﲔﻔﻠﺨﺘﺴﻣ ﻢﻜﻠﻌﺟ ﺎﳑ اﻮﻘﻔﻧأو, dan belanjakanlah harta yang ada padamu, yang sebenarnya merupakan pinjaman itu, karena harta tersebut pernah pula berada pada tangan umat sebelum kamu, kemudian beralih kepadamu. Dan gunakanlah harta itu dalam ketaatan kepada Allah Swt, kalau tidak maka Allah Swt akan menghisab kamu atas harta tersebut dengan hisab yang berat. Alangkah baiknya perkataan ﻊﺋادو ﻻإ نﻮﻠﻫﻷاو لﺎﳌا ﺎﻣوﻊﺋادﻮﻟا دﺮﺗ نأ ﺎﻣﻮﻳ ﺪﺑ ﻻوHarta dan keluarga, tak lain hanyalah titipan belaka, pada suatu hari titipan-titipan itu pasti ﲑﺒﻛ ﺮﺟأ ﻢﳍ اﻮﻘﻔﻧاو ﻢﻜﻨﻣ اﻮﻨﻣأ ﻦﻳﺬﻟﺎﻓ , maka orang-orang yang beriman kepada Allah Swt dan membenarkan Rasul-Nya diantara kamu, disamping membelanjakan di jalan Allah Swt harta yang Allah Swt pindahkan kepada mereka dari generasi sebelumnya, mereka akan mendapatkan pahala yang besar disisi Tuhan mereka. Disana mereka akan melihat kemuliaan dan pahala yang tidak pernah dilihat oleh mata, tak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia seseorang pun Al-Maraghi, 1989 287-288. Dari ayat di atas terdapat 3 hal yang patut kita ketahui, pertama, segala sesuatu yang ada di jagat raya ini termasuk apa yang ada di dalamnya, mutlak dan murni milik Allah Swt. Kedua, manusia hanya diberi amanat dan kekuasaan sebagai wakil untuk mendistribusikan kepada yang berhak. Ketiga, seyogyanya pemilik harta itu tidak boleh bakhil terhadap hartanya, karena Volume 2, Nomor 2, Desember 2018Hara dalam Perspektif Alquran Stdi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi 149 harta itu merupakan titipan dan amanah dari Maha Pemilik harta menakahkan harta di jalan Allah Swt meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain. Firman Allah Swt dalam surah Al-Baqarah ayat 195َﱃِإ ْﻢُﻜﻳِﺪْﻳَﺄِﺑ اﻮُﻘْﻠُـﺗ ﻻَو ِﻪﱠﻠﻟا ِﻞﻴِﺒَﺳ ِﰲ اﻮُﻘِﻔْﻧَأَوَﲔِﻨِﺴْﺤُﻤْﻟا ﱡﺐُِﳛ َﻪﱠﻠﻟا ﱠنِإ اﻮُﻨِﺴْﺣَأَو ِﺔَﻜُﻠْﻬﱠـﺘﻟاDan belanjakanlah harta bendamu di jalan Allah Swt, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah Swt menyukai orang-orang yang berbuat baik. Al-Baqarah [2] 195Dalam Tafsir Jalalain disebutkan riwayat dari Abu Daud dan Thirmidzi yang dinyatakan sah riwayatnya oleh Ibnu Hibban, Hakim dan lain-lain, dari Abu Ayyub Al-Anshary, katanya “Ayat ini diturunkan kepada kita dari golongan Anshar, yaitu tatkala Allah Swt menjadikan Islam sebagai agama yang jaya hingga para penyokongnya tidak sedikit jumlahnya, berkatalah sebagian kita pada yang lain secara rahasia bahwa harta benda kita telah habis dan Allah Swt telah mengangkat agama kita menjadi jaya, maka sekiranya kita mempertahankan harta benda itu, lalu menggantinya mana yang telah habis. Maka turunlah ayat menolak pendapat dan rencana ini “Dan belanjakanlah harta bendamu di jalan Allah Swt, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.” Sampai akhir ayat. Ibnu Abbas menafsirkan ayat ini dengan menyatakan Infakkanlah harta-hartamu dijalan Allah Swt yaitu jalan ketaatan padaNya, dan janganlah kalian menahan tangan-tangan kalian untuk memberikan infak di jalan Allah Swt yang berakibat kalian akan celaka”.Kata ﷲا ﻞﻴﺒﺳ ﰲ اﻮﻘﻔﻧأو adalah hendaklah kalian berinfak di jalan Allah Swt dengan harta-harta kalian. Karena salah satu fungsi dari harta adalah untuk meninggikan syariat-Nya, yaitu dengan cara menginfakkan di jalan-Nya Jalalain, 1996 126.Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam harta yang kita miliki terdapat hak orang lain yang harus disalurkan melalui menginfakkan dari uraian pembahasan di atas dapat di ambil kesimpulan, yaitu1. Harta adalah benda yang dapat dimiliki, dikuasai, diusahakan, dan dialihkan, baik benda berwujud maupun tidak berwujud, baik benda terdaftar maupun tidak terdaftar, baik benda bergerak maupun tidak bergerak dan hak yang mempunyai nilai Harta memiliki kedudukan yang sangat penting di dalam Alquran, terbukti kata mal dalam Alquran disebut sebanyak 86 kali pada 79 ayat dalam 38 surah. Satu jumlah yang cukup banyak menghiasi sepertiga surah-surah Alquran. Diantaranya pada surah Al-Kahi ayat 46 dan Al-Fajr ayat 203. Perintah bekerja atau mencari harta terdapat di dalam Alquran diantaranya pada surah At-taubah ayat 105, Al-Mulk ayat 15, Al-Ankabut ayat 69, bekerjalah sesuai dengan potensi dan kemampuanmu masing-masing Az-Zumar ayat 39, apabila kalian telah menunaikan Jurnal Imara150 Sariana Batbarasalat Jum’at, maka bertebaranlah di atas bumi ini mencari karunia Allah Swt Al-Jumu’ah ayat Pemilik mutlak harta atau segala sesuatu yang ada di muka bumi ini adalah Allah Swt, kepemilikan manusia adalah hanya relatif, sebatas untuk menjalankan amanah mengelola dan memanfaatkan sesuai dengan Cara perolehan harta dapat dilakukan dengan berbagai macam, antara lain melalui usaha a’mal atau mata pencaharian ma’isyah yang halal seuai dengan aturan Allah SWT. Sebagaimana dalam surah Al-Jum’ah 9-10 dan beberapa ayat Alquran tentang larangan memperoleh harta dengan cara yang haram, zalim dan bathil. Karakteristik pendistribusian adalah adil dan jujur, karena dalam Islam sekecil apapun perbuatan yang kita lakukan, semua akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Pelaksanaan distribusi bertujuan untuk saling memberi manfaat dan menguntungkan satu sama lain. Beberapa ayat Alquran tentang pendistribusian harta kekayaan diataranya QS. Al-Baqarah 267, Al-Munaiqun 10, QS. Al-Baqarah 254, QS. Al-Baqarah 262, QS. Al-Baqarah 264, QS. At-Taubah 103, QS. Adz-Dzaariyat 19, QS. Al-Ma’arij 24-25, QS. An-Nur KEPUSTAKAANAkmal Tarigan, Azhari, 2016. Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi,Medan Febi UIN-SU Press. Amin Suma, Muhammad, 2013. Tafsir Ayat Ekonomi, Jakarta 2009. Taqiyuddin, Sistem Ekonomi Islam, Bogor Al-Azhar Press .Hamka, 1985. Tafsir Al-Azhar Juz IX, Jakarta Jakarta Pustaka Jalalain, 1996. Tafsir Jalalain Jilid I, Bandung Sinar Baru Algesindo. Mardani, 2013. Fiqh Ekonomi Syariah,Jakarta Al-Maraghi, Ahmad, 1989. Tafsir Al-Maraghi Juz 27, diterjemahkan oleh Bahrun Abu Bakar. Semarang Toha 2014. Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi, Jakarta PT. Raja Grapindo Persada Sami’ Al-Misri, Abdul, 2006. Pilar-Pilar Ekonomi Islam, diterjemahkan oleh Dinyauddin Djuwaini, Jakarta Pustaka Pelajar Shihab, M. Quraish, 2002. Tafsir Al-Misbah Volume VIII, Jakarta Lentera HatiWarson, Ahmad, 1984. Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia. Surabaya Pustaka Progressif. Widya Ratna SariAhmad SyakurAdapun tujuan dari penelitian ini untuk melihat pembangunan produktivitas kerja di Indonesia melalui agile organization perspektif al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kepustakaan library research karena sumber datanya dari berbagai literatur seperti al-Qur’an, tafsir al-Qur’an, jurnal-jurnal, dan buku mengenai produktivitas kerja yang dihubungkan dengan sistem kerja kontemporer agile organization dan dikaji menurut perspektif al-Qur’an. Hasil pembahasan bahwa Angka produktivitas di Indonesia masih tergolong rendah, dilihat dari jumlah peningkatan jumlah penduduk bekerja dan penurunan angka pengangguran sejauh ini belum bisa mengcover penurunan angka kemiskinan. Peningkatan garis kemiskinan tersebut berarti menunjukkan nilai tekun atau jiwa produktivitas kerja Indonesia masih belum tinggi. Sementara ajaran Islam sangat komprehensif dalam mengatur aktivitas umatnya. Di samping memberikan kebebasan dalam melakukan suatu aktivitas juga memberikan batasan dalam pelaksanaannya. Sehingga dengan ada keduanya tercipta suatu keseimbangan. Sistem agile organization pada dasarnya sudah selaras dengan ajaran Islam al-Qur’an yakni jalinan kerjasama atau ta’awun yang sejatinya sudah ada sejak TariganAkmal Tarigan, Azhari, 2016. Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi,Medan Febi UIN-SU SumaAmin Suma, Muhammad, 2013. Tafsir Ayat Ekonomi, Jakarta 1985. Tafsir Al-Azhar Juz IX, Jakarta Jakarta Pustaka ImamImam, Jalalain, 1996. Tafsir Jalalain Jilid I, Bandung Sinar Baru 2013. Fiqh Ekonomi Syariah,Jakarta Islam Teori dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi, Jakarta PT. Raja Grapindo PersadaRozalindaRozalinda, 2014. Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi, Jakarta PT. Raja Grapindo PersadaM ShihabQuraishShihab, M. Quraish, 2002. Tafsir Al-Misbah Volume VIII, Jakarta Lentera HatiAl-Munawwir Kamus Arab-IndonesiaAhmad WarsonWarson, Ahmad, 1984. Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia. Surabaya Pustaka Progressif.
MANTRASUKABUMI - Makna atau isi kandungan yang tertuang dalam surat Ali Imran ayat 5 dan 6 salah satunya adalah tentang proses penciptaan dalam perspektif alquran.. Untuk mengetahui proses terjadinya manusia menurut Al Quran, Anda bisa membaca pembahasan isi kandungan surat Ali Imran ayat 5 dan 6 selengkapnya di bawah ini.. Selain itu, surat Ali Imran ayat 5 dan 6 juga mengandung makna bahwa 24/11/2020 - 3 Min Read Kalau ayat tentang manfaat, ganjaran dan pahala sedekah, dan bahwa zakat menyucikan harta kita, pasti semuanya sudah hafal, kali ya? Nah, sebenarnya masih banyak lho bertebaran ayat-ayat di Quran yang ngebahas tentang harta kita. Mau tahu? Yuk, simak di sini! Panduan Quran Tentang Keuangan 1 QS. Al-Furqan 67Panduan Quran Tentang Keuangan 2 QS. An-Nisa 34Panduan Quran Tentang Keuangan 3 Al-Baqarah 275Panduan Quran Tentang Keuangan 4 Al-Hasyr 7Panduan Quran Tentang Keuangan 5 Al-A’raf 31 Panduan Quran Tentang Keuangan 1 QS. Al-Furqan 67 “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan harta, mereka tidak berlebihan, dan tidak pula kikir, dan adalah pembelanjaan itu di tengah-tengah antara yang demikian. ” .QS. Al Furqan 67 Ayat ini ada di bahasan Al-Quran tentang ciri-ciri hamba Allah sebagai Ar-Rahmaan. Nah, berarti bahkan cara kita mengatur keuanganpun jadi kriteria Allah untuk orang yang bisa dibilang menjadi hamba-Nya. Terlalu pelit, baik ke orang lain maupun ke diri kita sendiri, atau terlalu boros dan berlebihan, jadi hal yang nggak sesuai sama kriteria hamba yang ditentukan sama Allah. Kalau mau jadi hamba Allah, panduan mengatur keuangannya ngikutin ayat ini, ya! Panduan Quran Tentang Keuangan 2 QS. An-Nisa 34 “Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka laki-laki atas sebagian yang lain perempuan, dan karena mereka laki-laki telah menafkahkan sebagian dari harta mereka”. “Rajulun” laki-laki mempunyai akar bahasa yang sama dengan “rijlun” yang berarti kaki. Kesamaan akar ini menunjukkan kesamaan makna, dan dari situ rajulun bisa berarti manusia yang memiliki kaki yang kuat menopang tubuh, dan kemudahan untuk melangkah. Kalau kamu laki-laki dan sudah mengambil tanggungjawab sebagai seorang suami, kamu wajib membangun kemampuan untuk dijadikan sandaran tanggungjawab sebagai kepala keluarga dan kemampuan untuk berani dan mau melangkahkan kaki memenuhi kebutuhan keluarga. Bahkan hal ini pun sudah jadi bagian dari aturan perpajakan Indonesia, dimana seorang perempuan yang sudah menikah Pendapatan Tidak Kena Pajaknya dianggap sama dengan TK0 status lajang dengan asumsi suaminya-lah yang menanggung beban. Kasihan dong istri kamu kalau suaminya nggak menafkahi lagi di luar pendapatannya, sedangkan bayar pajak saja dia tidak mendapatkan pengurangan biaya lagi 😀 Ngomongin pajak, udah daftar belum untuk Kuliah WhatsApp ALAMI tentang Pelaporan Pajak Untuk Pendapatan Ujroh P2P kamu? Simak lebih lanjut infonya disini! Panduan Quran Tentang Keuangan 3 Al-Baqarah 275 “…Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya terserah kepada Allah…” Yuk coba lebih sungguh-sungguh lagi buat menghindari riba seperti yang sudah dijelaskan di Al-Baqarah 275, ya! Yang sudah kejadian kemarin ya udah, namanya manusia emang tempatnya kesalahan dan lupa. Tapi jangan sampai lupa juga untuk kita perbaiki ya. Panduan Quran Tentang Keuangan 4 Al-Hasyr 7 “…Harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu…” Selain ngasih teman, saudara dan orangtua, jangan lupa sisihkan juga sebagian harta kamu untuk orang-orang yang benar-benar ngebutuhin ya, bahkan di luar lingkaran kamu. Inilah tujuan dari syariat zakat dan sedekah yang sangat direkomendasikan di Islam. Supaya harta nggak cuma muter-muter di tempatnya orang-orang yang memang sudah cukup dan kaya. Supaya mereka yang nggak punya cukup uang akhirnya bisa benar-benar bangkit dan keluar dari lingkaran kemiskinan. Bisa pasti, asal barengan seluruh penduduk negeri kompak ngelakuin ini. Siapa tahu jadi jalan Indonesia bisa benar-benar jadi negara maju tahun 2045. Panduan Quran Tentang Keuangan 5 Al-A’raf 31 “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” Di saat semua orang berlomba-lomba untuk bermewah-mewahan, sebagai umat Muslim kita bisa coba untuk lebih menghayati agama kita dengan tidak berlebihan, baik dalam hal makanan, minuman, ataupun untuk hal yang lainnya. Sesuai ayat ini, kita boleh makan dan minum, tapi nggak berlebih-lebihan. Usahain ketika memesan apapun nggak mubazir, cuma karena lapar mata saja. InsyaaAllah, usaha kamu terhitung ibadah, apalagi udah kamu niatin buat melaksanakan perintah Allah di dalam Quran. Yuk, lakukan hijrah finansial melalui pendanaan untuk UKM dengan prinsip syariah dan didukung proses yang nyaman, aman, dan efisien dengan teknologi. Platform peer-to-peer financing syariah ALAMI mempertemukan UKM dengan pemberi pendana. Teknologi kami menganalisa ratusan data untuk menghasilkan pembiayaan yang memiliki kualitas dan kredibilitas yang baik. Daftar sekarang untuk menjadi pendana ALAMI dan nikmati kemudahan proses pembiayaan syariah yang lebih efisien, akurat dan transparan. ALAMI juga telah meluncurkan ALAMI Android Mobile App. Klik link ini untuk install ALAMI Mobile App sekarang! Content Manager at ALAMIBeing able to be part of a teamwork to spread more adoption of Islamic finance in the country is a privilege I'm really grateful for. In my spare time, I try to strike that elusive balance between social time and solitude time. Being able to be part of a teamwork to spread more adoption of Islamic finance in the country is a privilege I'm really grateful for. In my spare time, I try to strike that elusive balance between social time and solitude time.
\n ayat alquran tentang uang
e605h9V. 128 163 266 483 193 137 227 24 320

ayat alquran tentang uang