BerbagaiMacam Tipe Kain Katun Polymicro di Pasaran. Kain katun nampaknya sudah menjadi salah satu jenis kain yang banyak peminatnya. Bahkan di pasaran berbagai macam jenisnya selalu membuat katun jadi target utama material pembuatan berbagai produk fashion. Berikut ini ada informasi ragam jenis dari polymicro yang banyak laris di pasaran. 1.

Bahan viscose merupakan kain yang sudah digunakan sejak akhir 1800-an. Bahan ini memiliki ciri lembut dan ringan, sehingga disukai oleh Moms untuk membuat baju atau ini sebenarnya berasal dari tetapi, banyak orang percaya proses pembuatannya tidak ramah lingkungan seperti kebanyakan jenis rayon produksi bahan viscose menggunakan bahan kimia konsentrasi tinggi yang berbahaya untuk alam American Public Health Association menjelaskan, bahan kimia yang tinggi dalam bahan viscose dapat memberikan efek negatif pada pegawai pabrik yang Juga Tips Memilih Pakaian Anak sesuai dengan CuacaPengertian Bahan ViscoseFoto Gaun Bahan Viscose adalah jenis kain rayon semi-sintetis yang terbuat dari pulp ini sering digunakan sebagai pengganti sutra, karena memiliki drape dan kesan halus yang mirip dengan bahan "viscose" mengacu secara khusus pada larutan pulp kayu yang diubah menjadi pertama kali diproduksi pada tahun 1883 sebagai sutra buatan yang lebih Juga Hilang Seketika! Ini Cara Menghilangkan Jamur pada PakaianKelebihan Bahan ViscoseFoto Dress Bahan Viscose viscose merupakan pilihan terbaik saat Moms mencari bahan ringan dengan detail mewah yang ramah di satu ini dapat dipadukan dengan bahan lainnya, seperti katun, polyester, atau berhenti sampai di situ, masih banyak kelebihan bahan viscose yang perlu Moms ketahui, yaitu1. Mudah Menyerap KeringatBahan viscose memiliki tekstur yang lembut, serbaguna, dan mudah menyerap yang mengilap seperti sutra dapat memberikan kesan mewah saat Moms ini juga sangat nyaman saat digunakan sebagai pakaian karena ringan dan cocok digunakan saat Harga TerjangkauApakah Moms yang ingin tampil dengan gaun atau blouse mewah, tetapi tidak mau merogoh kocek dalam?Nah, bahan viscose adalah pilihan yang mengkilap yang diberikan kain ini saat diubah menjadi pakaian akan memberikan sentuhan mewah layaknya kain itu, kain ini dapat menyerap keringat sehingga sangat nyaman saat Tidak Mudah PudarSelain memberikan kesan mewah, bahan viscose juga dapat menahan pewarnaan meski telah lama Moms tidak perlu ragu untuk menggunakan pakaian dengan bahan viscose berulang warnanya tidak akan pudar atau terlihat Cocok Digunakan untuk Cuaca PanasBahan viscose mudah menyerap, sehingga tidak mudah menempel pada tubuh ini membuatnya sempurna digunakan cuaca yang dibuat dari bahan viscose cepat menyerap air dan keringat sehingga sering digunakan pakaian Juga 10+ Tips Jemur Pakaian saat Musim Hujan, Efektif Keringkan Baju!Kekurangan Bahan ViscoseDi samping dari berbagai kelebihan yang ada, bahan viscose juga memiliki perhatikan hal berikut ini saat memutuskan untuk membeli bahan viscose1. Tidak Ramah LingkunganSalah satu kekurangan bahan viscose adalah tidak ramah saat proses pembuatannya menggunakan bahan kimia dan melepaskan asap ini pun menjadi perhatian banyak pihak lho beberapa peneliti menyebut bahwa selama proses pembuatannya mengganggu kesehatan para Mudah MenyusutKekurangan bahan viscose berikutnya adalah mudah menyusut, khususnya saat dicuci menggunakan air bahan ini juga dapat memudar dan memburuk jika dijemur di bawah sinar matahari Moms tidak mengeringkan dengan sempurna, bahan ini juga mudah terkena jamur dan seratnya menjadi ini juga sangat mudah Tidak Digunakan untuk Perabot Rumah TanggaBahan viscose yang sudah digunakan tidak dapat digunakan untuk perabotan rumah tangga, termasuk seprai atau sarung bahan ini tidak bisa kembali ke bentuk aslinya setelah ini juga bukan jenis yang sangat kuat seperti kain katun atau Mudah Terkena NodaSifat bahan yang mudah menyerap air membuatnya mudah terkena saat menggunakannya Moms harus berhati-hati saat mengonsumsi makanan tertentu karena dapat meninggalkan noda permanen pada juga Mengenal Kain Tenun Tanimbar, Kain Khas Maluku yang Bernilai TinggiProses Pembuatan Bahan ViscoseFoto Bahan Viscose pertama kali diproduksi pada tahun 1883 sebagai alternatif yang terjangkau untuk sutra serbaguna ini, sering dikenal sebagai sutra buatan, ditemukan di lapisan jaket, t-shirt, pakaian kerja, gaun modis, dan terlihat karena sangat cocok saat dipadukan dengan bahan lain, seperti kain katun dan polyester. Apakah Moms penasaran dengan cara pembuatan kain viscose?Nah, simak berikut ini langkah-langkahnyaSerpihan kayu dilarutkan dalam bahan kimia seperti natrium hidroksida, membuat bubur kayu berwarna kayu yang mengandung selulosa ini kemudian dilarutkan dalam soda api, mengubahnya menjadi larutan alkali. Proses ini menghilangkan semua kotoran dari larutan, menjadikannya bahan baku yang bersih untuk alkali ditekan di antara rol, menghilangkan kelebihan cairan, membentuk lembaran yang yang ditekan ini kemudian diparut menjadi dicampurkan dengan karbon yang diolah dilarutkan dalam bahan kimia seperti asam sulfat, menciptakan larutan “viscose” atau proses viscose dari pembuatan rayon mendapatkan namanya dari larutan kental kental disaring untuk menghilangkan elemen yang tidak adalah degassing, diperlukan untuk menghilangkan gelembung-gelembung udara yang terperangkap dalam larutan yang dapat menyebabkan titik-titik lemah pada melalui pemintal, mesin yang membuat filamen serat seperti benang tipis, serat selulosa yang diregenerasi kemudian dipintal menjadi benang untuk ditenun atau dirajut menjadi kain Merawat Bahan ViscoseKain viscose perlu perawatan yang ekstra, sebab mudah menyerap sehingga mudah terkena noda itu, kain ini juga mudah meregang dan menjadi jauh lebih lemah saat Moms mencuci kain ini dengan air dingin agar warnanya tidak mudah luntur. Gunakan detergen ringan dan usapkan dengan lembut ke peras dengan kuat karena dapat membuatnya meregang. Kemudian, bilas dan jemur kain hingga berbagai informasi yang perlu Moms pahami seputar kain bahan membantu Moms dalam memilih jenis kain yang tepat, ya!

NegaraChina dan India menjadikan ulat sutera liar sebagai salah satu hewan yang dikembangkan sebagai penghasil kain sutera untuk komoditas perdagangan. Realitas 3. Ulat sutera adalah pemakan yang rakus. Ulat ini akan makan secara konsisten selama persediaan makanan masih ada. Pada usia 25 tahun, karena keserakahannya, berat ulat sutera telah
Kain flanel adalah jenis kain yang banyak dikreasikan menjadi hiasan rumah. Selain itu kain flanel bisa juga dikreasikan sebagai aksesori, loh. Kami punya sederet inspirasi kerajinan dari kain flanel, cek segera ya! Daftar isi Dengan Tekstur yang Lembut, Kain Flanel Banyak Digunakan untuk Kerajinan Tips Menggunakan Kain Flanel Berbagai Hiasan yang Bisa Dibuat dari Kain Flanel Baca juga 9 Hiasan Dinding dari Kain Flanel yang Bisa Kamu Coba Buat Sendiri Buat 10 Rekomendasi Kerajinan Tangan yang Terbuat dari Kain Flanel, Yuk! Ragam Kerajinan Tangan Murah dan 8 Karya Mudah Dibuat dari Bahan Kain Flanel 2023 Mudah Dibuat, Inilah 6 Inspirasi Hiasan Dinding yang Terbuat dari Kain Perca Jadilah yang Kreatif dan Inovatif dengan 8 Ide Kerajinan Tangan dari Kain Perca Ini! Dengan Tekstur yang Lembut, Kain Flanel Banyak Digunakan untuk Kerajinan Kerajinan tangan bisa dibuat dari berbagai macam kain. Salah satu jenis kain yang populer untuk dijadikan aneka kerajinan adalah kain flanel. Dengan teksturnya yang lembut, kain yang satu ini mudah untuk dibentuk menjadi aneka kerajinan yang unik dan menarik. Kain flanel mudah didapatkan di toko terdekat dengan harga yang terjangkau. Kain ini juga hadir dengan aneka pilihan warna. Beberapa kelebihan inilah yang membuat kain flanel jadi pilihan utama untuk dibuat kerajinan tangan. Dengan kain yang satu ini kamu bisa membuat boneka, dompet, gantungan kunci, dan lain sebagainya loh. Sebelum mengolah kain flanel sebagai banyak kerajinan tangan, kamu wajib tahu cara memakai kainnya, nih. Intip bersama yuk tips menggunakan kain flanel. Selanjutnya jangan lupa untuk melihat dan mempraktikkan aneka hiasan dari kain flanel rekomendasi kami. Tips Menggunakan Kain Flanel Untuk Menjaga Kualitas, Rendam Terlebih Dahulu Sebelumnya Jika ingin membuat kerajinan tangan dari flanel, pilihlah bahan kain yang berkualitas. Kamu bisa melihat dari tekstur dan tebal tipisnya bahan. Kain flanel yang bagus akan memiliki serat padat, elastis, dan tidak mudah sobek kala ditarik. Supaya kualitas kain flanel tetap terjaga, kamu bisa merendamnya lebih dahulu sebelum memakainya. Usai direndam, kamu bisa menjemurnya dengan cara diangin-anginkan. Hindari menjemurnya langsung di bawah sinar matahari supaya warnanya tidak mudah luntur. Setelahnya kamu bebas membentuk kain flanel sesuai kreasimu. Jika Terkena Noda, Cuci dengan Air Hangat Sebelum memakai kain flanel, cek dulu apakah kainnya kotor atau sudah bersih. Jika kainnya bernoda, ada baiknya kamu membersihkannya dulu supaya hasil kerajinan tangan jadi lebih menarik. Pasti ada yang kurang rasanya jika hasil kerajinan bernoda. Maka dari itu cuci kain flanel memakai air hangat dulu sebelum digunakan. Kamu bisa memberikan sedikit sabun pada noda lalu rendam sebentar. Hindari memakai produk pemutih karena dikhawatirkan warna kainnya pudar. Gunakan sikat lembut untuk membersihkan kain flanel. Usai dibilas, kamu bisa menekan-nekan kain flanel dengan handuk atau kain kering untuk mengurangi kadar airnya. Pastikan Jarum yang Digunakan Tidak Terlalu Besar atau Kecil Ketika membuat kerajinan dari flanel, tidak jarang kita butuh menjahit sisi-sisi kainnya. Kamu bisa memakai tusuk jelujur, tusuk flanel, atau tusuk feston untuk menyatukan dua lembar kain flanel ini. Selain itu untuk motif pada kerajinan, kamu bisa gunakan tusuk rantai, tusuk, daun atau tusuk jejak. Gunakan jarum yang tidak terlalu besar atau kecil. Kamu bisa sesuaikan jarum dengan ukuran benang yang dipakai. Jarum yang terlalu besar bisa meninggalkan jejak lubang pada flanel saat dijahit. Sementara jika jarum terlalu kecil maka kamu bisa jadi kesulitan kala akan menjahitnya. Jika Tidak Ingin Menjahit, Bisa Menggunakan Lem Menyatukan dua lembar kain flanel tidak selalu harus dijahit, kok. Kamu juga bisa menyatukan kain dengan cara mengelemnya. Gunakan saja lem bening untuk merekatkan bagian-bagian pola kreasi kerajinan. Jangan sampai salah memilih lem, ya. Karena salah lem bisa berakibat kerajinanmu jadi rusak. Kamu bisa memilih lem tembak atau lem lilin untuk merekat bagian aksesori pada kain flanel. Jenis lem ini bisa lebih cepat melekat atau kering jadi kamu akan lebih mudah menyelesaikan kerajinan flanel kamu. Berbagai Hiasan yang Bisa Dibuat dari Kain Flanel Bantal Bahan Kain flanel Gunting Karton untuk sketsa Lem Penggaris Pensil Dakron Jarum Benang Hiasan Cara Membuat Ambil karton lalu buat pola yang kamu inginkan. Gunting pola yang sudah kamu gambar. Tempel gambar pada kain flanel lalu gambar kembali pola tersebut pada kain flanel sebanyak 2 kali. Saat pola sudah jadi, maka kamu bisa menggunting kain flanel secara perlahan sesuai pola. Kamu bisa mulai menyatukan kedua pola yang sudah dibuat sebelumnya dengan cara dijahit. Sisakan sedikit bagian sebelum dijahit semua untuk tempat mengisi dakron. Isilah dengan dakron supaya bantal terlihat padat lalu jahit kembali sisa kain flanel yang masih belum dijahit. Terakhir kamu bisa menghias bantal dengan hiasan yang sudah kamu siapkan. Makanan Imitasi Salah satu kerajinan tangan populer dari kain flanel adalah makanan imitasi. Bentuknya menggemaskan dan tentu saja bisa jadi dekorasi yang indah. Kali ini kita bisa membuat donat dari kain flanel. Simak cara pembuatannya bersama ya. Bahan Kain flanel warna cokelat Benang Jarum Gunting Hiasan untuk kue donat Dakron Cara Membuat Ambil kain flanel lalu bentuk jadi dua buah lingkaran. Jahitlah bagian tepi kain flanelnya. Sisakan lubang untuk tempat memasukkan dakron. Jahitlah dengan sempurna hingga lubang tadi sudah tertutup. Ambil hiasan lalu tata di atas bagian donat. Kamu bisa mengelem ornamen tersebut supaya hasilnya lebih cantik. Pelapis Celengan Kalau punya kaleng hingga botol bekas menumpuk, pastinya jadi kesal ya karena terlihat berantakan. Kamu bisa jadikan sebagai hiasan rumah loh. Kreasikan saja sebagai tempat menabung koin. Hias dulu botol atau kalengnya dengan kain flanel, ya. Bahan Kaleng bekas susu Kain flanel warna sesuai selera Spidol aneka warna Gunting Pisau Lem Cara Membuat Cuci dulu kaleng bekasnya lalu biarkan hingga kering sempurna. Buatlah lubang tepat di bagian tengah kaleng sebagai tempat memasukkan koin. Potong salah satu warna kain flanel sebagai badan kaleng. Potong juga dua buah lingkaran untuk bagian atas dan bawah kalengnya. Buatlah lubang pada kain flanel untuk lingkaran atas sesuai lubang uang pada kaleng. Selanjutnya kamu bisa mewarnai kain flanel dengan cara membuat garis terlebih dahulu memakai spidol hitam agar lurus. Lalu kamu bisa mulai mewarnai sesuai selera. Kini kamu bisa menempelkan kain flanel pada kaleng menggunakan lem. Hias bagian bawah dengan potongan kecil dari sisa flanel lalu warnai. Selanjutnya kamu bisa membuat hiasan yang ditempelkan di bagian atas kaleng seperti buah kiwi, apel, wafer stick, dan hiasan lainnya sesuai selera. Jepit Rambut Bahan Kain flanel warna sesuai selera Karton/kertas hvs untuk pola Gunting Jarum dan benang jahit Manik-manik ukuran kecil Lem Jepit rambut Cara Membuat Lipat karton bentuk persegi panjang beberapa lipatan lalu potong salah satu ujung bentuk oval. Buatlah dua pola dengan ukuran yang berbeda. Lebarkan karton lalu jiplak pada flanel dan gunting sesuai pola. Jahitlah jelujur kain flanel lalu tarik benang hingga membentuk bunga. Lakukan hal ini pada bunga lainnya. Tumpuk bunga menjadi satu lalu tusukkan jarum dari bawah bunga hingga ke atas. Rangkai beberapa manik-manik sebagai putik. Pasangkan jepit rambut dengan lem dan jepit siap digunakan. Bros Wanita Bahan Kertas untuk menggambar pola 1 buah pulpen Kain flanel berwarna merah Kain flanel berwarna hijau Lem tembak Peniti bros Cara Membuat Buat pola melingkar dengan diameter 2 cm lalu tarik garis melengkung ke dalam. Buat pola daun. Gunting pola pertama dan kedua. Aplikasikan kedua pola tersebut pada kain flanel sesuai melingkar pada flanel merah dan pola daun pada flanel hijau. Gunting kain flanel berdasarkan pola tersebut. Gulung pola dari kain flanel berwarna merah. Gulunglah dari ujung bagian luar hingga ke dalam sampai semua bagian tergulung habis dan membentuk bunga mawar. Rekatkan bagian bulatan yang memiliki ruang lebih dengan menggunakan lem tembak. Tempelkan juga pola daun di bagian bawahnya. Jangan lupa tempel pada peniti bros di bagian bawahnya dan rekatkan memakai lem.
Itulahresep roti sobek super lembut isi cokelat keju yang bisa mama buat di rumah bersama si Kecil, lalu bersantai bersama sambil menikmati roti sobek yang telah dibuat. Baca juga : 5 Resep Quinoa untuk Sarapan Anak; Resep Butter Rice a la Xabiru, Ajak si Kecil Coba Buat Sendiri Yuk! Resep dan Cara Membuat Milkshake Pisang Oatmeal untuk si Kecil Unduh PDF Unduh PDF Entah Anda baru saja membeli tenda baru, atau ingin melindungi kain kanvas penutup kendaraan, tentu saja Anda ingin membuat kainnya menjadi tahan air untuk memperlama kilau dan umurnya. Artikel ini menjelaskan cara membuat kain menjadi tahan air menggunakan lilin wax, produk semprot komersial, dan bahan lain. 1Lakukan proses ini di hari yang kering dan tidak berangin. Anda akan menangani sealer bahan pelapis tahan air semprot yang sensitif dengan kelembapan. Selain itu, ketika Anda menangani kain di luar rumah saat cuaca sedang banyak angin, debu dan kotoran bisa menempel pada kain. 2Bersihkan kain jika masih kotor. Apabila kainnya tidak boleh dicuci, hanya tertempel debu, atau sedikit kotor, Anda bisa membersihkannya dengan pengisap debu atau sikat. Jika kainnya sangat kotor, gunakan pembersih yang dirancang khusus untuk kain. 3Pastikan kain dalam kondisi kering. Anda akan menangani semprotan dan sealer yang menolak air. Jika kain dalam kondisi basah atau lembap, semprotan dan sealer tidak akan bisa menempel. 4Tempatkan kain di area dengan ventilasi yang baik. Jika memungkinkan, lakukan ini di luar ruangan. Jika tidak bisa, bukalah semua jendela. Apabila Anda mempunyai kulit sensitif atau menderita alergi yang parah, kenakan juga sarung tangan dan kacamata pelindung. Semprotan dan sealer yang akan digunakan bisa sangat keras. 5 Beli semprotan tahan air dan seam sealer penyegel untuk melapisi keliman kain. Anda bisa mendapatkannya di toko bangunan atau toko pencinta alam. Jika kainnya nanti akan digunakan untuk keperluan di luar ruangan dan banyak terkena sinar matahari, cobalah membeli semprotan yang juga bisa melindungi kain dari sinar ultraviolet. Ini membuat kain menjadi tidak memudar. Semprotan dan sealer tahan air sangat sesuai untuk kain kanvas, nilon, dan kulit. 6Posisikan kaleng sejauh 15-20 cm dari permukaan kain dan semprot kainnya dengan lapisan yang tipis dan merata. Pastikan untuk menyemprotkannya secara tumpang-tindih dengan lapisan sebelumnya. 7Tunggu hingga hasil semprotan mengering sebelum Anda menyemprotkan lapisan kedua. Biarkan semprotannya benar-benar kering sebelum kain digunakan. Sebagian besar semprotan tahan air akan mengering dalam waktu kira-kira 4 jam. Namun, pastikan hal ini dengan memeriksa petunjuk yang diberikan di kalengnya karena masing-masing produk tidak sama. 8Aplikasikan seam sealer di seluruh kelim kain. Seam sealer pada umumnya dijual dalam botol kecil yang dilengkapi dengan alat pengoles di bagian atasnya. Oleskan sealer pada keliman sambil menekan botolnya secara lembut. Ini membuat kelim jahitan menjadi lebih tahan lama dan tidak dapat ditembus air.[1] Iklan 1Mulailah dengan kain yang sudah bersih. Jika kainnya kotor, Anda harus mencucinya. Apabila kainnya tidak boleh dicuci dan hanya berdebu atau agak kotor, bersihkan dengan pengisap debu atau sikat. Jika kainnya tidak dapat dicuci dan kondisinya sangat kotor, gunakan pembersih khusus yang dirancang untuk kain. 2Campur 450 gram detergen dengan 7,5 liter air panas di dalam wadah yang besar. Gunakan wadah yang dapat menampung semua kain dan campuran detergen. 3Masukkan kain ke dalam campuran hingga semuanya terendam penuh. Apabila ada bagian kain yang masih mengambang, Anda bisa menempatkan stoples atau botol kaca di atasnya untuk membuatnya terbenam. 4Gantung kain untuk mengeringkannya di bawah sinar matahari. Jangan melipatnya pada gantungan karena bisa membuat kain saling menempel. Sebagai gantinya, jepit bagian atas kain pada gantungan. Jika kainnya terlalu besar bagi gantungan baju, jepit kain tersebut pada tali jemuran. Kain harus menggantung dengan bebas dalam satu lapisan. 5Campur 250 gram tawas dengan 7,5 liter air panas di wadah yang lain. Aduk campuran hingga bubuk tawas terlarut. Bubuk tawas bisa dibeli di toko bahan makanan. 6Rendam kainnya di dalam campuran tawas selama setidaknya 2 jam.[2] Pastikan kain terendam secara penuh. Jika masih mengambang, tempatkan botol atau stoples kaca di atasnya untuk membenamkannya. 7Gantung kainnya di bawah sinar matahari sampai benar-benar kering. Sekali lagi, pastikan kain menggantung dengan bebas. Anda bisa menjepitnya di gantungan baju atau tali jemuran. Iklan 1Pahami bahwa tindakan ini bisa membuat kain berubah menjadi lebih gelap. Anda harus menggunakan minyak terpentin yang dicairkan untuk membasahi kain. Secara umum, minyak cenderung membuat kain menjadi lebih gelap dalam 1 atau 2 tingkat warna. Ini harus Anda pertimbangkan. 2Mulailah dengan kain yang sudah bersih. Cucilah kain jika kondisinya masih kotor. Jika kainnya tidak boleh dicuci, hanya berdebu, atau agak kotor, Anda bisa membersihkannya dengan pengisap debu atau sikat. Jika kainnya tidak boleh dicuci dan kondisinya sangat kotor, gunakan pembersih yang dirancang khusus untuk kain. 3Biarkan kain benar-benar kering setelah dibersihkan. Anda akan menggunakan minyak, lilin, dan larutan lain yang menolak air. Jika kain masih basah atau lembap, larutan yang akan digunakan tidak akan bisa menempel. 4Tangani kain di area dengan ventilasi yang baik. Jika memungkinkan, lakukan prosesnya di luar ruangan. Jika tidak bisa, bukalah semua jendela. Terpentin adalah bahan yang cukup keras. 5 Campur 250 ml minyak kedelai dengan 120 ml terpentin. Tuang semua bahan ke wadah plastik yang kuat dan aduk dengan stik kayu. Anda harus mengoleskan campuran ini pada kain menggunakan kuas yang besar. Apabila Anda hanya menangani kain yang berukuran kecil, tuang campuran ke dalam botol semprot plastik untuk disemprotkan pada kain. Tutup botolnya dan kocok untuk mencampur semua bahan. 6Hamparkan kain pada permukaan yang rata. Minyak dan terpentin bisa menimbulkan noda pada permukaan berpori seperti beton dan kayu. Jika Anda khawatir dengan hal ini, lindungi permukaan kerja dengan lembaran plastik terlebih dahulu. Jangan menggunakan kertas koran. Tinta di dalam kertas koran bisa berpindah ke kain. 7 Oleskan campuran dengan kuas yang lebar. Celupkan kuas ke dalam campuran dan tiriskan kelebihan campuran di tepian wadah. Oleskan campuran pada kain dengan sapuan yang panjang, lurus, dan merata. Terus oleskan campuran hingga semua bagian kain terlapisi. Selalu oleskan campuran ke arah yang sama. Selain itu, cobalah menindih sapuan sebelumnya agar tidak ada celah di antara goresan. Alat yang cocok untuk keperluan ini adalah sikat berbulu lebar dan datar. Jangan menggunakan bulu yang lembut, misalnya yang terbuat dari rambut unta. Jika menggunakan semprotan, langsung semprotkan campuran pada kain. Usahakan untuk menyemprotkannya secara tumpang-tindih agar tidak ada celah. 8Biarkan kain terhampar secara merata sampai benar-benar kering. Waktu pengeringannya bisa berlangsung mulai dari beberapa jam sampai beberapa hari. Sekali lagi, minyak kedelai dan terpentin bisa menimbulkan noda. Sebaiknya Anda menutupi permukaan kerja dengan lembaran plastik terlebih dahulu. Iklan 1Beli vinil setrika di toko kain. Vinil ini tidak akan mengubah tampilan kain, dan sangat cocok untuk membuat oto kain penutup dada dan perut untuk bayi dan tas makan siang menjadi kedap air. 2Siapkan kain, tetapi jangan memotongnya terlebih dahulu jika Anda menggunakan pola. Jika kainnya telah berubah menjadi tahan air, Anda dapat menggunakannya sebagai taplak meja, atau memotong dan menjahitnya untuk dijadikan tas makan siang. 3 Pastikan kainnya telah bersih dan kering. Jika masih kotor, cuci dan keringkan kainnya terlebih dahulu. Jika kainnya tidak boleh dicuci, bersihkan dengan pengisap debu atau sikat. Jika kain sangat kotor, Anda juga bisa menggunakan pembersih yang dirancang khusus untuk kain. 4Hamparkan kain pada permukaan yang rata. Ini untuk memudahkan Anda menanganinya. Setiap lekuk dan lipatan akan tetap menekuk ketika kain selesai ditangani. Apabila perlu, setrika kainnya terlebih dahulu agar teksturnya halus dan rata. 5Potong vinil dengan ukuran yang pas dengan kain. Jika vinil terlalu kecil untuk kain, potonglah vinil sesuai panjang kain. Anda harus memotong beberapa bagian vinil dan menyambungnya secara tumpang-tindih nanti. 6Kelupas kertas stiker paper backing. Kertasnya memiliki dua sisi, yaitu sisi yang mengilap dan yang kusam. Vinil juga memiliki 2 sisi, yaitu sisi yang halus dan yang lengket. 7Tempatkan vinil dengan sisi yang lengket menghadap ke bawah, ke sisi kanan kain. Apabila vinil kurang lebar, tempatkan dua lembar vinil secara berjejer. Tindih bagian tepi lembaran vinil sepanjang kira-kira 0,5 cm.[3] 8Tutupi vinil dengan kertas stiker. Pastikan bagian kertas yang mengilap berada di bawah. Kertasnya juga harus menutupi seluruh bagian vinil. Vinil akan disetrika dan kertas akan melindunginya agar tidak meleleh. 9Setrika kertasnya. Hidupkan setrika dan setel dengan panas sedang. Jangan menggunakan panas yang tinggi karena bisa membuat vinil meleleh. Jalankan setrika di atas kertas secara hati-hati. Jangan berhenti di satu tempat dalam waktu yang lama, dan jangan menggunakan uap. 10Kelupas kertasnya. Panas setrika akan melelehkan lem yang ada pada vinil, dan membuatnya menyatu dengan kain. Iklan 1Mulailah dengan kain yang sudah bersih. Jika kainnya masih kotor, cuci dan biarkan kain benar-benar kering. Metode ini sangat cocok diterapkan pada tas dan sepatu kanvas. 2Beli lilin lebah beeswax alami. Anda harus menggunakan lilin lebah murni tanpa tambahan apa pun. Lilin jenis lain bisa mengandung bahan kimia berbahaya. 3Panaskan lilin dan kain sekadarnya. Anda bisa melakukannya dengan meniupkan pengering rambut atau menempatkannya di bawah sinar matahari selama beberapa menit. Ini memudahkan Anda untuk mengoleskan lilin. Jangan sampai kainnya terlalu panas, dan lilinnya meleleh.[4] 4Gosokkan lilin lebah ke seluruh bagian kain ke segala arah. Gosokkan lilin dari sisi ke sisi dan dari atas ke bawah. Ini memudahkan lilin untuk meresap ke dalam serat kain.[5] Apabila Anda sedang menangani tas atau pakaian, gunakan bagian sudut lilin untuk menggosok kelim dan celah kecil. 5Gunakan jari untuk menyebarkan lilin secara merata. Gosokkan lilin secara lembut pada area yang kecil dan rapat, misalnya sudut, kelim, dan saku. Jika terdapat kancing pada kain yang digosok, jangan lupa untuk membersihkan lilin yang menempel pada kancing. 6Panaskan kembali kainnya selama kira-kira 5 menit menggunakan pengering rambut. Ini akan melelehkan lilin dan membuatnya meresap ke dalam kain. Kain akan berubah menjadi agak gelap.[6] 7Haluskan kembali kainnya dengan jari, jika perlu. Jika lilinnya menggenang di satu tempat, gunakan jari dengan gerakan melingkar untuk menghaluskan area tersebut. Ini akan memberi hasil akhir yang indah. 8Tempatkan kain di lokasi yang kering dan hangat. Biarkan kain berada di tempat tersebut selama 24 jam.[7] Setelah itu, kain Anda telah siap digunakan. Mungkin kainnya akan sedikit lebih kaku dan gelap daripada sebelumnya, dan ini hal yang normal. Kain akan berubah lemas seiring berjalannya waktu, tetapi warnanya tidak bisa kembali terang. Iklan 1Mulailah dengan kain yang telah bersih. Jika masih kotor, cuci dan keringkan kainnya terlebih dahulu. 2Cobalah melakukan prosesnya di luar ruangan atau area yang memiliki ventilasi baik. Minyak biji rami bisa sangat keras sehingga Anda memerlukan ventilasi yang baik agar tidak pusing. Apabila Anda menanganinya di luar ruangan, pastikan areanya bebas debu dan tidak berangin. Jika tidak, kain Anda akan kotor terkena debu. Jika Anda tidak bisa melakukannya di luar ruangan, bukalah semua jendela yang ada. 3Regangkan kain pada bingkai dan amankan dengan klip. Anda bisa menggunakan bingkai foto murahan yang telah dilepas kaca dan kertas kartonnya. Pastikan kainnya menutupi seluruh bagian bingkai. Jika kain terlalu besar daripada bingkai, Anda harus menanganinya bagian demi bagian. 4Beli minyak biji rami linseed. Anda juga dapat menggunakan minyak jojoba. Minyak ini agak lebih ringan daripada minyak biji rami sehingga lebih mudah digunakan.[8] 5 Mulailah prosesnya dengan mengoleskan minyak biji rami pada kain dalam lapisan yang tebal. Kain harus basah kuyup oleh minyak. Jangan khawatir apabila Anda terlalu banyak menggunakan minyak karena Anda bisa menyekanya nanti. Anda dapat mengoleskan minyak menggunakan kuas dengan bulu yang lebar atau kain lap. Jangan menggunakan kuas dari rambut unta. Bulunya yang lembut kurang kuat untuk menyebarkan minyak. Jika Anda membeli minyak dalam botol kecil, cobalah menuangnya ke dalam wadah yang besar. 6Tunggu selama 30 menit sebelum Anda mengelap minyak yang tersisa menggunakan lap bersih. Ini untuk memberi kesempatan agar minyak bisa meresap ke dalam serat kain dan membuatnya basah kuyup. Setelah itu, mungkin akan ada sejumlah residu pada permukaan kain. Seka residu tersebut dengan kain bersih. 7Biarkan kainnya mengering dalam waktu 24 jam, dan ulangi prosesnya.[9] Jika kain telah kering, oleskan kembali minyak biji rami pada kain. Tunggu selama 30 menit, kemudian seka kelebihan minyak dengan lap yang bersih. Anda bisa menambahkan 1 atau 2 lapisan minyak lagi. 8Cobalah mengecat kainnya dengan cat minyak di antara setiap lapisan minyak biji rami. Oleskan cat minyak menggunakan kuas cat. Kuas ini pada umumnya dibuat dari bulu yang kaku, misalnya bulu babi atau Taklon bulu sintetis. Gunakan kuas untuk mengoleskan minyak biji rami, bukan kain lap, agar desain pada kain tidak kabur.[10] Iklan Anda bisa mengoleskan lemak babi pada sepatu untuk membuatnya tahan air. Namun, Anda harus mengoleskannya kembali jika sepatu terkena hujan atau salju. Gosokkan lemak babi untuk meresapkannya. Lilin bisa luntur seiring berjalannya waktu. Jika hal ini terjadi, oleskan lilin baru pada kain. Apabila Anda menggunakan lilin dan tidak tahan dengan baunya, tunggu sampai lilinnya kering. Setelah itu, masukkan kain ke dalam freezer selama satu malam.[11] Kain yang telah dilapisi lilin dan menekuk bisa membuat bentuknya bertahan. Anda bisa mengembalikan bentuk kain dengan meratakannya menggunakan tangan. Iklan Peringatan Buang terpentin sesuai peraturan yang ada di daerah Anda. Jangan membuang terpentin ke saluran pembuangan atau selokan di pinggir jalan. Kain yang telah dilapisi lilin tidak boleh dicuci dengan air hangat. Selalu gunakan air dingin untuk membersihkannya. Terpentin dan semprotan sealer bisa sangat keras. Apabila Anda mulai merasa pusing ketika menggunakannya, hentikan pekerjaan dan hiruplah udara segar. Usahakan untuk menangani kain di lokasi dengan ventilasi baik. Jangan menempatkan kain berlapis lilin di bawah paparan sinar matahari atau di dekat sumber panas. Lilin bisa melunak dan menjadi lengket. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Kain Vinil setrika Setrika Kain Semprotan tahan air Sealer tahan air Kain 450 gram detergen 7,5 liter air Keranjang plastik Kain 250 ml minyak kedelai 120 ml terpentin Wadah plastik yang kuat Stik kayu pengaduk Kuas berbulu lebar Lembaran plastik opsional Kain Lilin lebah alami Pengering rambut Kain Bingkai foto Klip Minyak biji rami atau minyak jojoba Kuas berbulu lebar atau kain lap Kain bersih untuk mengelap kelebihan minyak Cat minyak dan kuas cat opsional Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Bahanyang diperlukan dalam Cara Membuat Cake Marmer yang Enak dan Lembut. 6 butir telur ayam. 175gr gula pasir. 1 sdt emulsifier. 150gr tepung terigu. ½ sdt vanilla bubuk. 100 gram margarine di cairkan. 1 sdm coklat bubuk. 2 potong coklat batang yang di lelehkan. 1 sdm tepung maizena. 2 sdm susu bubuk. Langkah – langkah Cara Membuat Cake
Unduh PDF Unduh PDF Padu padankan pakaian dan ikatlah rambut dengan lembut menggunakan ikat rambut kain buatan sendiri. Ucapkan selamat tinggal pada rambut patah dengan aksesori rambut khas tahun 90-an yang dapat dengan mudah dibuat dalam 30 menit ini. Jahit beberapa ikat rambut dengan tangan atau mesin jahit. Pembuatannya akan makin sempurna jika Anda memiliki beberapa lembar kain yang tidak terpakai 1Ukur dan potong karet elastik. Gunakan karet elastik dengan lebar 1 cm atau 2 cm. Panjang karetnya haruslah sekitar 10 cm atau ditambah 2 cm lagi jika rambut Anda sangat tebal.[1] 2Ukur kainnya. Ukuran akhir kain Anda haruslah sekitar sepanjang 20 cm dan selebar 10 cm jika Anda menggunakan karet elastik sepanjang 10 cm. Tambahkan 5 cm panjang kain jika Anda menambahkan 2 cm panjang karet elastik. Anda tidak perlu menyesuaikan lebar kainnya. Lipat sisi terpanjang kain yang berbentuk persegi panjang sekitar 10 cm dari tepinya untuk memotong kain pada lipatannya.[2] 3Potong pada lipatannya dengan gunting tajam. Ingat untuk selalu menyisakan sedikit kain kalau-kalau Anda perlu lebih banyak bagian untuk dijahit. Anda boleh memotong lebih dari ukuran awal. Anda dapat selalu mengurangi kain jika kelebihan, tetapi tidak akan bisa menambahnya setelah kain dipotong.[3] Iklan 1Jahit kain dengan sisi luar saling berhadapan. Lipat kain yang sudah dipotong menjadi dua bagian dengan bagian yang bermotif atau berwarna menghadap ke dalam. Sematkan jarum pentul, dan jahit garis lurus menggunakan tangan atau mesin jahit dengan menyisakan sekitar 1 cm keliman. 2Balik kain. Setelah menjahit sisi panjang kain, Anda akan mendapatkan kain berbentuk tabung dengan dua ujung yang terbuka. Balik tabung ini agar bagian bermotif menghadap keluar. 3Tambahkan karet elastik. Pasang peniti pada salah satu ujung karet, dan masukkan ke dalam "tabung" kain. Pastikan memegang ujung lain elastik agar tidak semua masuk ke dalam "tabung" kain. Satukan ujung karet dengan jarum pentul agar sedikit bertumpuk. 4 Jahit ujung karet. Jahit berbentuk persegi dengan bagian jahitan persegi ini meliputi semua bagian ujung karet yang bertumpukan, lalu jahit diagonal pada kotak. Jahitan kotak bersilang akan memastikan karet tidak terlepas saat Anda menariknya.[4] Anda boleh menjahit dengan tangan maupun mesin. Pastikan Anda tidak menjahit kain pada elastik dalam langkah ini. 5Satukan ujung kain dengan menjahitnya menggunakan tangan. Gunakan jahitan whip stitch agar jahitan tidak terlihat dari luar ikat rambut. Untuk menjahit dengan teknik whip stich, pertama tumpuk bagian ujung kain dan lipat ujungnya sedikit ke bagian dalam. Jahit sekeliling ujungnya, dengan bergantian antara kedua ujung kain.[5] Iklan 1Hias ikat rambut. Ikatkan atau jahit pita atau hiasan lain untuk membuat ikat rambut Anda makin unik dan cantik. Gunakan hiasan lonceng untuk suasana Natal, gantungan berbentuk hati untuk perayaan Valentine, atau pita berwarna sesuai bendera kebangsaan untuk perayaan Hari Kemerdekaan. Kreasikan dengan menambahkan hiasan bunga dari sutra atau manik-manik.[6] 2Uji kekuatannya. Ikat rambut menjadi model ekor kuda longgar dengan hati-hati. Ikat rambut seharusnya dapat melar seperti karet elastik biasa. Jika ikat rambut putus, jangan sedih! Coba buat lagi, tetapi fokuslah untuk menjahit karet elastiknya dengan lebih kuat. 3Kenakan. Angkat rambut ke atas dan ikat dengan ikat rambut buatan Anda untuk memamerkannya. Ikat menjadi model ekor kuda yang agak longgar, atau ikat dulu rambut dengan karet rambut biasa, dan ikat lagi dengan ikat rambut kain buatan Anda agar lebih kencang. Iklan Peringatan Jangan sampai anak-anak kecil memainkan ikat rambut buatan Anda, khususnya jika ikat rambut diberi hiasan pita atau hiasan kecil lain. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Karet elastik direkomendasikan yang lebarnya 2 cm Kain sekitar 11 cm Jarum Benang Mesin jahit opsional, tetapi disarankan menggunakannya Pita opsional Lonceng, gantungan, hiasan lain opsional Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Lebihbaik gunakan sampo karena kandungan kimianya lebih ringan dan membuat batik jadi lebih lembut. 4. Kamu pun juga nggak diperbolehkan untuk memeras kain batik sebelum menjemurnya. jangan diperas via www.dekoruma.com. Agar kain nggak melipat, cukup kibaskan batikmu sebentar saja. Memeras bisa merusak serat kain yang membuatnya jadi Unduh PDF Unduh PDF Popok, atau lampin, biasanya terbuat dari kombinasi plastik dan kapas. Menurut perkiraan, rata-rata bayi menggunakan popok sebelum mulai berlatih menggunakan toilet. Sebelum penemuan popok sekali pakai dalam beberapa dekade silam, sebagian besar keluarga menggunakan popok kain yang dapat digunakan kembali. Biasanya mereka membeli atau membuatnya sendiri. Saat ini, popok kain menjadi populer kembali karena dapat digunakan berkali-kali sehingga dapat menghemat uang. Anda dapat menemukan banyak pola untuk membuat popok kain, mulai dari desain yang sangat sederhana sampai yang rumit dan dengan berbekal kain, mesin jahit dan sedikit waktu, Anda dapat membuat popok kain sendiri. 1 Siapkan bahan yang dibutuhkan. Membuat popok kain tidak sulit, tetapi Anda membutuhkan alat dan bahan khusus untuk melakukannya. Berikut perlengkapan yang dibutuhkan untuk membuat popok kain[1] Kain flanel Handuk serat mikro Pisau presisi Alas pemotong Mesin jahit Mesin obras opsional 2Potong kain flanel dengan ukuran yang sama seperti handuk serat mikro. Letakkan selembar handuk serat mikro di atas kain flanel. Kemudian, potong kain flanel sehingga ukurannya sama dengan handuk serat mikro. Anda memerlukan dua lapis kain flanel untuk diletakkan di setiap sisi handuk serat mikro. Jadi, potonglah dua lembar kain flanel.[2] 3 Atur bahan secara bertumpuk. Selanjutnya, letakkan sepotong kain flanel dengan motif menghadap ke bawah. Lalu, letakkan tiga lapis handuk serat mikro di atas kain flanel. Terakhir, tempatkan sepotong kain flanel lain di atas tumpukan handuk dan pastikan motif menghadap ke atas.[3] Sematkan jarum pentol di beberapa tempat agar posisi kain tidak bergeser saat Anda menjahitnya. Pastikan jarum pentol menembus seluruh lapisan kain. 4 Jahitlah semua lapisan kain. Langkah selanjutnya, jahit seluruh lapisan kain yang baru saja Anda satukan dengan jarum pentol. Jahitlah beberapa garis paralel di atas kain untuk menahannya. Usahakan untuk menjahit secara perlahan agar tidak ada bagian kain yang menggembung atau tidak rata.[4] Pastikan untuk menghindari keliman pada handuk. Bagian ini sangat tebal dan bisa membuat jarum patah jika Anda mencoba menjahitnya. Lepas jarum pentol saat Anda menjahit. 5 Potong tepi luar handuk dan kain flanel. Jarum jahit bisa patah jika Anda menjahit melalui bagian keliman yang tebal. Untuk mencegah hal ini terjadi, potong bagian tepi handuk serat mikro dan kain flanel.[5] Gunakan alas pemotong dan pisau presisi untuk membuang bagian tepi ini. Anda juga dapat menggunakan penggaris atau objek lurus lainnya untuk memastikan potongan kain lurus. 6Ukur dan potong kain menjadi potongan berukuran 10 cm. Gunakan penggaris untuk mengukur lebar potongan kain dengan benar. Kemudian, potong kain menjadi beberapa potongan. Anda bisa mendapatkan tiga potongan kain selebar 10 cm per kotak. Setiap potongan ini akan digunakan sebagai sisipan popok.[6] 7 Obras tepi luar potongan kain. Penting untuk mengobras bagian tepi kain atau menjahitnya dengan tusuk zig-zag agar serat kain tidak terurai sehingga popok lebih tahan lama. Ambil setiap potongan kain, lalu obras atau jahit dengan tusuk zig-zag jika tidak ada mesin obras satu per satu.[7] Jika Anda sudah memiliki popok kain dan hanya membutuhkan sisipan, tugas Anda selesai! Namun, jika membutuhkan lapisan luar popok, Anda harus melanjutkan langkah berikutnya. Iklan 1 Pilihlah kain. Popok flanel sangat populer karena kain ini lembut, tetapi Anda juga bisa memilih kain terry, kepar, atau jersey yang lembut atau campuran katun. Anda membutuhkan kain untuk bagian luar dan bagian dalam. Jadi, belilah setidaknya 1 meter untuk masing-masing. Untuk menghemat uang, Anda dapat menggunakan kain atau kemeja flanel lama daripada membeli kain baru. 2 Carilah pola, lalu cetak. Anda bisa mencari di internet dengan kata kunci “pola popok kain”. Ada banyak pola gratis yang bisa Anda pilih.[8] Namun, Anda juga dapat membeli pola popok kain jika mau. Pola popok akan terlihat seperti gelondongan benang besar atau jam pasir. Anda juga bisa membuat pola sendiri dengan membeli popok kain lalu menjiplaknya di atas kertas tebal, seperti kertas coklat pembungkus daging. 3Gambar pola pada kain. Gunakan spidol tipis atau kapur jahit untuk menggambar pola, lalu potong kain. Ulangi langkah ini sampai Anda memiliki dua kain berbentuk popok; satu untuk bagian luar dan satu untuk bagian dalam. 4Tempatkan satu sisipan di tengah-tengah salah satu kain popok. Aturlah bantalan yang akan menyerap cairan di tengah-tengah kain popok sehingga terbentang dari satu ujung popok ke ujung lainnya. Kemudian, pasang kain popok yang satu lagi di atasnya. Sematkan jarum pentul pada lapisan popok untuk menahannya agar tidak bergeser. 5Sejajarkan semua bagian tepi kain. Sematkan jarum pentol di sepanjang tepi lapisan popok dan di bagian bantalan penyerap cairan. Pastikan semua tepi kain sejajar. Iklan 1Jahitlah bantalan penyerap pada kain. Bawa kain popok ke mesin jahit dan mulailah menjahit di sepanjang tepi bantalan untuk menahannya di tempatnya. Lepaskan jarum pentol saat Anda menjahit. 2 Jahit bagian luar popok. Selanjutnya, jahit popok dengan tusuk lurus antara 5 dan 10 mm dari tepi luar lapisan popok dan jangan lupa mematikan jahitan dengan tusuk balik di bagian bagian tepi popok terlihat rapi, Anda dapat melipatnya saat menjathit, tetapi langkah ini tidak mutlak. Anda bisa membiarkan sedikit bahan mencuat di bagian tepi, ini bahkan bisa memberikan perlindungan lebih terhadap kebocoran. 3Lipat popok secara memanjang. Tandai lokasi tempat Anda ingin memasang karet elastis selebar 1 cm. Anda perlu menjahit karet elastis di bagian atas popok sebelah belakang dan di tepi lubang kaki. Karet elastis harus menyisakan ruang sekitar 5 cm dari masing ujung popok, baik di bagian atas dan di lubang kaki. 4Pasang karet elastis di sepanjang lokasi yang ditandai dengan bantuan jarum pentol. Sejajarkan elastis dengan jahitan lurus yang baru saja Anda buat di bagian lubang kaki dan belakang popok. 5 Jahitlah karet elastis di bagian atas dengan jahitan lurus kecil. Setelah memutuskan lokasi karet elastis, jahitlah dengan tusuk zig-zag. Jangan lupa mematikan jahitan dengan tusuk balik beberapa kali. Pastikan Anda menjahit karet elastis beberapa kali agar menempel dengan kuat.[9] Jangan lupa sedikit menarik karet elastis saat menjahit untuk mendapatkan tingkat kekencangan yang diinginkan di seputar pinggang. 6 Jahitlah karet elastis di tepi luar bagian dalam lubang kaki. Jangan memasang elastis di bagian bawah popok yang nantinya akan ditarik di atas perut bayi. Karet elastis akan mengerutkan kain setelah selesai menjahit karet elastis, jangan lupa menariknya sedikit saja untuk memastikan karet akan mengerutkan kain di sekitar kaki dan bagian belakang popok. 7 Tutupi karet elastis. Agar karet tidak kontak langsung dengan kulit bayi, Anda harus menjahit bagian ketiga lapisan popok. Sejajarkan potongan kain ketiga di atas bagian dalam popok dan tahan dengan jarum pentol. Setelah Anda siap, jahit tepi luar kain, karet elastis, dan lapisan kain Anda menarik karet elastis saat menjahitnya. Iklan 1 Potong velcro. Gunakan velcro dengan lebar 4 cm. Anda membutuhkan velcro yang cukup panjang sehingga dapat menutupi sisi luar bagian depan popok. Kemudian, potong dua kotak kecil velcro dari bagian yang berlawanan atau dikenal sebagai sisi pengait.Akan lebih baik jika Anda menggunakan sisi pengait sebagai potongan velcro yang panjang karena sisi ini dapat mengiritasi kulit bayi.[10] Menempatkan sisi pengait pada bagian luar depan popok akan mengurangi kemungkinan kontak dengan kulit bayi. 2Pasang velcro pada popok dan tahan dengan jarum pentol. Agar velcro tidak bergeser, gunakan jarum pentol untuk menahannya di sepanjang bagian luar popok. Bagian ini akan menjadi bagian depan popok. 3 Jahitlah velcro. Setelah memasang velcro di tempat yang diinginkan dengan bantuan jarum pentol, jahitlah menggunakan tusuk zig-zag di sepanjang tepinya. Lepaskan jarum pentol saat lupa mematikan jahitan dengan tusuk balik beberapa kali agar velcro menempel dengan kuat.[11] 4Pasang kedua velcro kotak. Selanjutnya, sematkan kedua velcro kotak di bagian dalam atas popok menggunakan jarum pentol. Ini merupakan bagian belakang popok yang akan dililitkan di seputar pinggang bayi dan ditempelkan pada velcro yang dipasang di bagian depan popok. 5 Gunakan tusuk zig-zag untuk menjahit velcro kotak di sepanjang tepinya. Agar velcro menempel dengan baik, gunakan tusuk zig-zag lagi. Lepaskan jarum pentol saat menjahit. Matikan jahitan dengan tusuk balik beberapa kali untuk memastikan velcro menempel dengan kuat di tempatnya.[12] 6 Iklan Jika ingin memberikan sentuhan ekstra, buatlah keliman tambahan sekitar 1 cm di tepi luar setelah Anda membalik popok sehingga bagian dalam berada di luar. Anda akan membutuhkan celana plastik untuk mencegah kebocoran dan noda pada pakaian anak. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Kain Gunting kain Mesin jahit Benang Kapur jahit atau spidol tipis Velcro Karet elastis Handuk serat mikro Jarum pentol Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
CaraMencuci Rambut Dengan Kain Lap! Apakah Anda ingin tahu apakah mungkin mencuci rambut dengan kain flanel? Akhirnya, ada sejumlah bilasan rambut tanpa air di pasaran yang dapat membantu menghilangkan penumpukan dan membuat rambut tampak berkilau dan sehat. Jadi, apakah Anda mencoba menghemat air atau hanya kehabisan pilihan,
IifO. 75 243 10 407 197 149 207 134 177

cara membuat kain menjadi lembut